UMKM Masuk Pasar Global, Denny Abdi: Sekali Cedera Janji, Keluar dari Ekosistem Bisnis Internasional
Denny juga bicara tentang pentingnya menata ekosistem bisnis. Menurut dia, ini adalah kata kunci yang selama ini luput dari perhatian banyak pihak. "Semua negara maju, melakukan pengembangan ekosistem lebih dulu sebelum merambah pasar yang lebih luas," ungkap dia.
Denny kemudian mencontohkan industri otomotif Jepang yang telah menguasai pasar dunia. "Jangan berpikir, Toyota itu dari murni dihasilkan dari sebuah industri otomotif besar. Material pendukung industri otomotif di Toyota, banyak dipasok UMKM. Ini yang masih belum ada di negeri kita," ungkap pemegang gelar master Hubungan Internasional Universitas Indonesia itu.
Pasar Eropa jadi Brand
Saat ini, terangnya, tiga negara yang jadi pasar terbesar di dunia itu yakni China, Amerika Serikat dan India. Namun, setiap produk yang telah berhasil menembus pasar ketiga negara itu, tak otomatis bisa menembus pasar eropa. Terutama produk makanan dan agrikultur (pertanian).
"Jadi, kalau pengusaha kita mau diserap pasar lebih luas, maka tembus dulu pasar eropa. Nanti, negara lain bisa dengan mudah dimasuki. Begitu lah tingginya standar eropa dalam menentukan kualitas produk makanan dan pertanian," ungkap Denny.
Hal ini, tambah dia, juga jadi strategi negara Vietnam. Negara anggota Asean ini lebih memilih sasaran pasar eropa lebih dulu. "Sebagai seorang duta besar, saya bisa membantu produk UMKM kita bisa menembus ekspor. Saya siap mengkomunikasikannya dengan Dubes Indonesia lainnya," tukas Denny sembari berharap, pertemuan ini tak sekadar ota lapau (just another talk) saja.
Berbagai tokoh bundo kanduang Ranah Minang dari berbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat, Australia, Eropa dan lainnya, hadir menyemarakan acara ini. Juga hadir, Founder & Director MUTIGO Indonesia, Fatmi Woro Dwi Martanti beserta sejumlah staf Kedubes RI Vietnam.
Webinar yang dipandu pengurus BKM, Patra Rina Dewi ini, dalam rangka mengupayakan produk-produk UMKM di Indonesia, yang memiliki potensi yang sangat besar, mampu menembus pasar ekspor. Dengan melakukan ekspor, UMKM berpotensi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, karena pasarnya akan jadi makin luas. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Kembalikan Design Logo Halal ke Versi MUI, Ini Alasan Rofik Hananto
- Akcon Gandeng Skylink, Siap Hadirkan Internet hingga Daerah Terpencil
- OJK Telah Blokir 1.459 Investasi Ilegal, 9.180 Pinjol Ilegal dan 251 Gadai Ilegal per Agustus 2024
- Jumlah Kelas Menengah Turun Drastis, Rusmin: Bom Waktu bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- OJK Layangkan Sanksi Administratif untuk 10 Perusahaan Pembiayaan, 10 Perusahaan Modal Ventura dan 13 P2P Lending
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024