Dakwah ala "Kyai Kampung" Efektif Tangkal Ekstrimisme dan Radikalisme

Senin, 22 Februari 2021, 08:21 WIB | Kuliner | Nasional
Dakwah ala "Kyai Kampung" Efektif Tangkal Ekstrimisme dan Radikalisme
Pengurus Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET MUI), KH Akhmad Khambali.

VALORAnews - Tradisi Dakwah dan Ceramah ala "Kyai Kampung" memiliki narasi yang efektif dalam menangkal ekstrimisme dan radikalisme. Diketahui, paham ini cepat menggurita seiring maraknya penggunaan media sosial dan media berbasis internet lainnya.

Hal itu dikatakan Pengurus Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET MUI), KH Akhmad Khambali, dalam pernyataan tertulis, Senin (22/2/2021).

"Sejarah Dakwah dan Ceramah Ala Kyai Kampung di penjuru nusantara, selalu berhubungan erat dengan budaya lokal.Relasi itu menyebabkan tradisi Dakwah atau Ceramah Kyai Kampung selalu menciptakan pandangan keagamaan yang tidak kaku," ungkap Kyai Khambali.

Pernyataan ini dikatakan Kyai Khambali saat jadi narasumber pada kegiatan Diklatsar PAC Ansor Medan Amplas, Kota Medan Sumut dengan judul makalah "Peran Kyai Kampung dan Pesantren Dalam Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme."

Baca juga: Audiensi dengan Eks Napiter, Mahyeldi Janjikan Program Pelatihan

Diklatsar Ansor Medan Amplas ini digelar di Bumi Perkemahan Cadika Medan Sumut.

Dikatakan Kyai Khambali yang juga Ketua Umum Gema Santri Nusa itu, pengakuan terhadap "Kyai Kampung" dalam hal dakwah lokal, membuat masyarakat jauh lebih lembut karena konten ceramahnya yang lembut dalam memahami agama, tidak keras, tidak kaku, tidak hitam-putih.

"Model seperti ini bisa dipakai sebagai narasi kontra-terorisme," nilai semenda rang Piaman, Sumatera Barat itu.

Menurutnya, paham keagamaan yang ekstrem dan radikal, selama ini datang dari luar Indonesia sehingga tidak mengakar pada budaya lokal.
"Pemikiran yang radikal, tidak berdasarkan nilai lokal," tegasnya.

Baca juga: Ini Lima Langkah Antisipasi Menyikapi Radikalisme dan NII di Sumbar dari Gubernur

"Rata-rata, (ajaran) yang ekstrimis tidak asli dari Indonesia sehingga menyebabkan model-model pemahaman keagamaan yang tidak lembut, tidak ramah," ujar Kyai Khambali yang juga Ketua Umum Gerakan Mitra Santri Nusantara itu.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: