4 Hari Setelah Divaksin Covid19, Nakes Berstatus Komorbid Dilarikan ke IGD
VALORAnews - Seorang tenaga kesehatan (Nakes) di Sumatera Barat, terpaksa dirawat di RSUP M Djamil, Jumat (19/2/2021), usai jalani Vaksinasi Covid19, 15 Februari 2021. Nakes tersebut diketahui seorang komorbit Jantung, Hipertensi dan Diabetes.
"Memang ada Nakes komorbid atas nama SN yang masuk IGD pascajalani vaksinasi Covid19. Tim medis masih dalami penyebab keluhan yang disampaikan SN," ungkap Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil, Gustavianof ketika dikonfirmasi, Jumat (19/2/2021) malam.
Informasi dari keluarga korban, SN yang berdinas di RSUP M Djamil itu, awalnya telah menolak untuk divaksin. Alasannya, dia seorang komorbit. Telah pasang dua cincin pada jantung serta penderita diabetes dan hipertensi.(Baca: RSUP M Djamil Dihadapkan pada Runtuhnya Kepercayaan Publik terhadap Vaksinisasi)
Namun, Surat Edaran No: HK.02.02/I/368/2021 yang diterbitkan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, membuat SN tak bisa mengelak lagi.
Baca juga: Info Lowongan Kerja ke Jepang, Ditutup 31 Mei, Ini Link Persyaratan dan Cara Pendaftaran
Surat Edaran ini mengatur tentang pelaksanaan vaksinasi Covid19 pada kelompok sasaran Lansia, Komorbid dan Penyintas Covid19 serta Sasaran Tunda.
Angka 2 huruf (b) beleid yang ditandatangani pada 11 Februari 2021 itu mengatur tentang pelaksanaan pemberian vaksinasi Covid19 kelompok komorbid dengan aturan sebagai berikut:
- Hipertensi dapat divaksinasi kecuali jika tekanan darahnya di atas 180/110 MmHg dan pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan sebelum meja skrining.
- Diabetes dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut
- Penyintas kanker dapat tetap diberikan vaksin.
- Hipertensi dapat divaksinasi kecuali jika tekanan darahnya di atas 180/110 MmHg dan pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan sebelum meja skrining.
- Diabetes dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut
- Penyintas kanker dapat tetap diberikan vaksin.
"Kondisi jantung dan diabetes, SN selama ini terkontrol dalam batas toleransi," ungkap DF, anggota keluarga korban.
Diceritakan DF, sehari setelah divaksinasi, Selasa (16/2/2021), SN mengeluhkan sesak nafas. "Setelah perutnya saya raba, ternyata ikut mengeras. Tak seperti biasanya," ungkap DF.
Baca juga: 154 Honorer Nakes Kategori I Dilantik jadi P3K, Ini Harapan Gubernur Riau
"Saat itu, hanya diberikan penanganan biasa. Setelah diberikan minyak angin kayu putih, kondisi SN sedikit mereda," tambah DF.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Libur Lebaran 2024, Program Desa Wisata Dongkrak Angka Kunjungan Wisatawan
- Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat ala Pemprov Sumbar Patut Dikembangkan
- Libur Lebaran Berjalan Kondusif, Mahyeldi: 52 Kepala OPD se-Sumbar Rutin Melaporkan Kondisi Terakhir
- Ini Prakiraan Cuaca di 4 Objek Wisata Pantai Unggulan di Sumbar dari Sabtu Pagi hingga Sore
- BI Sumbar Fungsikan De Javasche Bank jadi Gedung Memorabilia, Pertama di Luar Pulau Jawa
Libur Lebaran 2024, Tingkat Hunian Hotel Naik 100 Persen
Wisata - 21 April 2024