Webinar HUT JMSI ke-1 dan HPN 2021: Ustadz Abdul Somad Uraikan 10 Kode Etik Jurnalistik Perspektif Islam
"Maka tidak boleh caci maki, sumpah serapah, merusak nama baik, baik itu suku agama bangsa. Jadi nilai-nilai inilah yang disusun oleh para ulama sumbernya Al Quran dan hadits Nabi Muhamad SAW," jelasnya.
Poin ketiga, UAS menyebutkan bahwa dalam Islam apabila ada suatu berita itu beredar, maka tidak dibenarkan orang mendengar dari satu arah saja. Maka dari itu, harus ada konfirmasi, klarifikasi, check and recheck dalam membuat sebuah pemberitaan.
"Karena berita kalau yang sudah menyebar sulit untuk menariknya kembali. Maka di islam ada istilah klarifikasi yang dikenal dengan istilah tabayyun," kata UAS.
Baca juga: Webinar Kemenkumham Peringati HPN 2021: Konvergensi Media Butuh Payung Hukum
Keempat, UAS mengatakan bahwa jurnalis dan produk jurnalistik tidak boleh berisi caci maki orang untuk orang lain sekalipun ia menyembah selain Allah. Pasalnya, hal ini bisa berpotensi terjadinya konflik yang luar biasa.
"Menarik, menyembah selain Allah itu dosa paling besar, syirik, dan syirik tidak terampuni. Kenapa? Karena kalau kamu caci orang yang tidak menyembah Allah, nanti mereka akan membalas mencaci Allah tanpa ilmu dan akan terjadi konflik yang luar biasa," tuturnya.
Kelima, jurnalis dan produk jurnalistik tidak boleh ada logika generalisir. UAS mencontohkan perilaku nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Piagam Madinah.
Ketika Nabi Muhammad pindah ke Madinah, Dia harus berhadapan dengan non muslim Yahudi. Didapati orang Yahudi melakukan kesalahan, namun Nabi Muhammad hanya menyebutkan personalnya alias tidak mengeneralisir.
"Maka jangan dikatakan Hei Yahudi, kenapa? Karena tidak semua Yahudi kena. Mereka tidak sama tidak semuanya jahat. Mengeneralisir semuanya tidak dibenarkan. Kenapa? Karena itu akan memicu konflik dan keresahan massal. Ada masalah baru," kata UAS.
Keenam, bahwa tidak dibenarkan ada ghibah atau gosip. UAS menegaskan bahwa dalam hadits ada perintah 'janganlah kamu membicarakan/membuka aib orang lain'.
"Ada ungkapan silahkan jadi polisi, jangan jadi wartawan karena menceritakan aib orang saja. Jadi mereka tidak bisa membedakan kapan orang memberitakan sesuatu dan kapan ghibah," ujarnya.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Resep Makanan Jepang Onigiri, Dijual Harga Rp2000 Untung Jutaan!
- Resep French Fries Renyah Ala Restoran Mewah, Bisa Jadi Ide Jualan di Rumah!
- Resep Rahasia Kroket Kentang Sosis, Bisa Jadi Ide Jualan, Sehari Cuan Rp2 Jutaan!
- Resep Bolsu Viral Lumer, Bisa Jadi Ide Jualan Sebulan Omzet Rp15 Juta!
- IRT Merapat! Ini 5 Resep Masakan Tumis Sayuran, Modal Rp15 Ribuan Enak & Bikin Ketagihan!
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024