Adaptasi Kebiasaan Baru dan PEN Dorong Kontraksi Ekonomi Sumatera Barat di Triwulan III
VALORAnews - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Wahyu Purnama A menginformasikan, triwulan III 2020, ekonomi Sumatera Barat kontraksi pada level -2,87% (yoy), membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang kontraksi pada level -4,90% (yoy).
"Perbaikan ekonomi pada triwulan III 2020 sejalan dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dijalankan pemerintah pusat maupun daerah," ungkap Wahyu dalam pernyataan tertulis yang diterima, Rabu (23/12/2020).
Selain itu, kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru yang diterapkan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendorong pembukaan kegiatan ekonomi, sehingga permintaan secara umum mulai membaik.
Berdasarkan pengeluaran, perbaikan ekonomi terjadi hampir pada semua komponen pengeluaran walaupun masih mengalami kontraksi terutama pada konsumsi pemerintah, net ekspor dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
Baca juga: PILKADA 2024, BAWASLU: Awasi Ketat Distribusi Surat C Pemberitahuan ke Pemilih
Dari sisi lapangan usaha (LU), perbaikan ekonomi terutama bersumber dari penurunan kontraksi pada tiga sektor penopang utama, yaitu sektor transportasi dan pergudangan, sektor perdagangan besar-eceran, serta sektor konstruksi.
"Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat diprakirakan akan terus membaik di triwulan IV 2020. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat diprakirakan akan terus membaik, sejalan dengan proses pemulihan ekonomi," katanya optimistis.
Di samping itu, libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) natal dan tahun baru diprakirakan juga akan meningkatkan permintaan pada triwulan IV 2020. Peningkatan permintaan diprakirakan akan mendorong kinerja konsumsi Rumah Tangga (RT).
"Dari sisi LU, perbaikan kinerja perekonomian pada triwulan IV 2020 terutama didukung oleh perbaikan kinerja LU transportasi dan pergudangan; perdagangan dan eceran serta industri pengolahan," terangnya.
Baca juga: Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat diproyeksikan melambat pada tahun 2020. Hal ini terutama dipengaruhi oleh menurunnya permintaan global maupun domestik akibat pandemi Covid19. Penurunan kinerja perekonomian global maupun nasional memberikan dampak pada perekonomian Sumatera Barat.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro