Data per November 2020: Tarif Pesawat, MTQ dan Libur Akhir Tahun Picu Sumbar Alami Inflasi
VALORAnews - Sumatera Barat tercatat mengalami inflasi pada bulan November 2020. Berdasarkan Berita Resmi Statistik yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum gabungan dua kota di Sumatera Barat pada November 2020 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,51% (mtm), atau menurun dibandingkan realisasi Oktober 2020 sebesar 0,61% (mtm).
"Laju inflasi Sumatera Barat ini lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi inflasi Kawasan Sumatera sebesar 0,33%(mtm) dan realisasi inflasi Nasional 0,28% (mtm)," ungkap Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Wahyu Purnama A dalam siaran pers yang diterima, Selasa (1/12/2020).
Secara spasial, terangnya, pada November 2020 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,52% (mtm) menurun dibandingkan Oktober 2020 sebesar 0,59% (mtm). Sejalan dengan Kota Padang, Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 0,37%(mtm), menurun dibandingkan realisasi Oktober 2020 yang sebesar 0,75%(mtm).
Realisasi inflasi Kota Padang menjadikannya sebagai kota dengan nilai inflasi tertinggi ke-4 dari 22 Kota/Kabupaten inflasi di Sumatera dan peringkat ke-18 dari 83 Kota/Kabupaten yang mengalami inflasi di Indonesia.
Baca juga: Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
Sementara itu, untuk Kota Bukittinggi, tercatat menjadi kota dengan peringkat ke-10 inflasi tertinggi di Kawasan Sumatera serta peringkat ke-34 secara nasional.
Secara tahunan, pergerakan harga pada November 2020 menunjukkan inflasi sebesar 1,67% (yoy) atau meningkat dibandingkan realisasi Oktober 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,90% (yoy). Nilai inflasi tahunan Sumatera Barat ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi inflasi Kawasan Sumatera sebesar 1,49%(yoy) dan realisasi nasional sebesar 1,59%(yoy).
Secara tahun berjalan 2020 (hingga November 2020) realisasi inflasi Sumatera Barat sebesar 1,44% (ytd) atau meningkat dibandingkan Oktober 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,92% (ytd) namun masih lebih rendah dibandingkan dengan realisasi inflasi tahun berjalan pada November 2019 sebesar 1,61% (ytd).
"Inflasi Provinsi Sumatera Barat pada November 2020 terutama berasal dari inflasi kelompok transportasi dengan andil inflasi sebesar 0,24% (mtm)," ungkapnya.
Baca juga: Pakaian Anak Daro dan Marapulai Kurai serta Karupuak Sanjai Ditetapkan jadi WBTb Indonesia 2024
Inflasi pada kelompok ini terutama disebabkan oleh peningkatan harga komoditas angkutan udara dengan andil sebesar 0,22% (mtm). Peningkatan tarif angkutan udara didorong oleh pola tahunan yang cenderung meningkat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan Tahun Baru 2021 yang pada tahun ini diperpanjang sebagai pengganti cuti bersama lebaran serta didorong oleh penyeelenggaraan event MTQ Nasional ke-28 di Sumatera Barat yang secara langsung meningkatkan permintaan masyarakat.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro