BI Catat Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Minus, Wahyu: Triwulan III Diprakirakan Membaik

Senin, 21 September 2020, 23:40 WIB | Olahraga | Provinsi Sumatera Barat
BI Catat Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Minus, Wahyu: Triwulan III Diprakirakan Membaik
Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Wahyu Purnama A.

VALORAnews - Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Wahyu Purnama A menyebutkan, pada triwulan II 2020, pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat kontraksi pada level -4,91% (yoy) atau menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh pada level 3,90% (yoy).

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat tercatat masih lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar -5,92% (yoy), namun berada di bawah pertumbuhan ekonomi Sumatera yang juga kontraksi sebesar -3,01% (yoy).

"Kontraksi ekonomi Sumatera Barat terutama sebagai dampak dari pandemi Covid19," ungkap Wahyu dalam pernyataan tertulis Senin (21/9/2020).

Berdasarkan pengeluaran, terang dia, pendorong kontraksi utamanya berasal dari konsumsi Rumah Tangga (RT), net ekspor dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Sementara itu, dari sisi lapangan usaha (LU), kontraksi ekonomi terutama dari tiga sektor penopang utama ekonomi Sumatera Barat, yaitu sektor transportasi dan pergudangan (-29,37%, yoy), sektor perdagangan besar-eceran (-3,32%, yoy), serta sektor konstruksi (-5,21%, yoy).

Baca juga: Pemilu, Ramadhan serta Lebaran Dorong Ekonomi Sumbar Tumbuh Kuat di Triwulan I 2024

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat, menurut Wahyu, diprakirakan akan relatif membaik di triwulan III 2020. Pertumbuhan ekonomi terbatas Sumatera Barat dari sisi pengeluaran dipengaruhi oleh penerapan kebijakan new normal yang diprakirakan akan mendorong kinerja konsumsi RT dan PMTB.

Dari sisi LU, perbaikan kinerja perekonomian pada triwulan III 2020 terutama disebabkan oleh prakiraan perbaikan kinerja LU transportasi dan pergudangan; LU perdagangan dan eceran serta LU industri pengolahan. Pelonggaran kebijakan pembatasan kegiatan dan mobilitas masyarakat diprakirakan akan mendorong kinerja LU transportasi dan pergudangan serta perdagangan dan eceran.

"Perbaikan harga dunia untuk komoditas utama CPO dan karet diprakirakan juga akan turut mendorong LU industri pengolahan," terangnya.

Ditambahkan Wahyu, realisasi belanja dan pendapatan Provinsi Sumatera Barat hingga triwulan II 2020 meningkat dibandingkan dengan realisasi triwulan II 2019. Hal disebabkan oleh penyesuaian anggaran yang dilakukan selama pandemi Covid19.

Baca juga: PDRB Sumbar Posisi Oktober 2023 Tumbuh 4,30 Persen, DPK Perbankan juga Membaik

"Realisasi pendapatan secara persentase pada triwulan II 2020 mencapai 53,55% atau senilai Rp3,40 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II 2019 sebesar 48,41%. Sementara realisasi belanja secara persentase pada triwulan II 2020 mencapai 44,45% atau senilai Rp2,95 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II 2019 sebesar 31,38%."

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: