BI Catat Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Minus, Wahyu: Triwulan III Diprakirakan Membaik
"Sejalan dengan realisasi Provinsi Sumatera Barat, persentase realisasi pendapatan dan belanja 19 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat hingga triwulan II 2020 juga mengalami peningkatan dibandingkan triwulan II 2019," tambahnya.
Inflasi triwulan II 2020 tercatat terkendali di tengah kondisi curah hujan yang tinggi dan menyebarnya wabah pandemi Covid19. Pada triwulan II 2020, laju inflasi tercatat sebesar 0,18% (yoy), atau lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi triwulan I 2020 yang sebesar 2,09% (yoy).
Berdasarkan kelompoknya, laju inflasi pada triwulan II 2020 didorong oleh inflasi kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,41% (yoy), akibat peningkatan harga komoditas emas perhiasan seiring dengan meningkatnya harga emas global di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid19 yang terjadi.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi BI Sumbar Triwulan III 2023 Melambat
Di sisi lain, laju inflasi triwulan II 2020 tertahan lebih lanjut oleh deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -0,43% (yoy) terutama karena penurunan harga komoditas cabai merah, ikan tongkol/ikan ambu-ambu dan bawang putih akibat berkurangnya permintaan seiring dengan menurunnya daya beli masyarakat serta masuknya masa panen cabai merah dan bawang putih.
Laju inflasi triwulan III 2020 diprakirakan akan sedikit lebih tinggi dibanding realisasi triwulan II 2020 namun lebih rendah dibandingkan dengan triwulan III 2019. Peningkatan laju inflasi pada triwulan III 2020 diprakirakan disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat seiring dengan daya beli masyarakat yang membaik usai penerapan new normal.
Di samping itu, masuknya musim kemarau juga diprakirakan akan mendorong peningkatan harga komoditas bahan pangan sesuai siklus historisnya. Selanjutnya tarif angkutan udara diprakirakan akan meningkat seiring dengan peningkatan permintaan di masa new normal.
Stabilitas sistem keuangan daerah di Sumatera Barat pada triwulan II 2020 tetap terjaga. Aset Perbankan di Sumatera Barat pada triwulan II 2020 mengalami penurunan sebesar -0,08% (yoy) atau tercatat sebesar Rp68,59 triliun, atau juga menurun dibandingkan triwulan I 2020 yang tumbuh sebesar 0,53% (yoy).
Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan di Sumatera Barat pada triwulan II 2020 tumbuh 5,27% (yoy) dengan nilai Rp44,76 triliun, pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I 2020 sebesar 3,88% (yoy). Pertumbuhan kredit/pembiayaan di Sumatera Barat pada triwulan II 2020 mengalami perlambatan.
Kredit di Sumatera Barat pada triwulan II 2020 tercatat tumbuh 2,85% (yoy) atau senilai Rp57,92 triliun, lebih rendah dibandingkan triwulan I 2020 yang tercatat tumbuh 4,97% (yoy) atau senilai Rp58,41 triliun. Sejalan dengan peningkatan DPK dan perlambatan kredit, angka Loan to Deposit Ratio (LDR) pada triwulan II 2020 mengalami penurunan ke level 129,42%, dari 138,12% pada triwulan I 2020.
"Perlambatan pertumbuhan total kredit disertai dengan penurunan risiko yang terindikasi dari menurunnya rasio Non-Performing Loan (NPL) Sumatera Barat pada angka 2,84%, dibandingkan triwulan I 2020 yang sebesar 3,03%," terang dia.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
- Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
- BPKH Hajj Run 2024 Diikuti Peserta dari Berbagai Provinsi di Indonesia
- Ketua Perwosi Sumbar Beri Penghargaan Khusus untuk Atlet dan Pelatih Wanita Berprestasi di PON dan Peparnas 2024
- Sumbar Kirim 57 Atlet untuk Berlaga Peparnas XVII Jawa Tengah, Dua Emas jadi Target
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024