BEM Unitas Padang Inisiasi Seminar Nasional: 236 Peserta Webinar Kupas Nilai-nilai Perjuangan Ki Hajar Dewantara
VALORAnews - Sebanyak 236 orang peserta dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia, ikui seminar bertajuk 'Mengupas Sejarah Perjuangan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Dari Zaman Kolonial Sampai Mileneal,' Jumat (3/7/2020).
Seminar nasional yang diinisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Tamansiswa (Unitas) Padang itu, menandai Hari Ulang Tahun Tamansiswa ke-98 pada 2020 sekaligus pengukuhan BEM Unitas se-Sumatera.
Webinar melalui aplikasi zoom cloud meeting yang juga disiarkan secara live melalui akun instagram Unitas Padang itu, dibuka Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Unitas Padang, Ki Jal Atri Tanjung. Sementara, tuan rumah (host) seminar, Lika Yulian Finesha (Presma Unitas Palembang) dengan moderator diskusi, Israk Namuhamdilah (Presma Unitas Padang).
Dalam diskusi terungkap, saat ini makin memudarnya nama besar Ki Hajar Dewantara sebagai pejuang di mata masyarakat Indonesia, dikarenakan tergerus westernisasi sehingga masyarakat lebih mementingkan popularitas tanpa pernah mau mengingat lagi sejarah.
"Lambat laun, nama Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan dan Tamansiswa sebagai tempat mendidik anak bangsa, makin memudar. Karena, generasi saat ini terus tergerus dengan westernisasi dan mudah melupakan sejarah. Generasi kita sekarang, lebih membanggakan popularitas," ulas Ki Jal Atri.
Selain Ki Jal Atri, pembicara lainnya dalam seminar ini yaitu Rektor Unitas Palembang, Azwar Agus dan Sepris Yonaldi (Rektor Unitas Padang).
Mengingat Janji Suci
Ketua Panitia, Rendy Novemulya didampingi Wulan Inayah Novrianto Putri (Dirjend Kominfo) mengatakan, seminar ini dibuat untuk membangkitkan kembali nilai-nilai luhur yang diperjuangkan Tamansiswa.
"Kami generasi muda saat ini, tidak ingin generasi mendatang lupa akan sejarah bangsa, sehingga tidak bisa mempertahankan nasionalisme," ungkap Rendy.
Ditambahkan Wulan Inayah, kehormatan bangsa terletak pada bagaimana semua orang bisa menghargai jasa pahlawan.
"Kita ada dan bebas bersuara saat ini, karena jasa para pendahulu yang sudah berjuang untuk semua ini. Jangan pernah lupakan sejarah, termasuk sejarah pendidikan dimana pelakunya adalah Ki Hajar Dewantara, dengan Tamansiswa-nya dengan lambang Garuda Cakra," ulas Wulan.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Update Banjir Bandang, 2 Jenazah di RSUD Tanah Datar dan 3 Jenazah di RSUD Sijunjung Belum Teridentifikasi
- Tim DVI Polda Sumbar Terjunkan Ahli Frensik, Dokter Gigi, Ahli DNA dan Psikolog ke Lokasi Banjir Bandang
- Pilkada Serentak 2024, Hanya 3 Bapaslon Perseorangan Serahkan Dukungan se-Sumbar, Bukittinggi dan Limapuluh Kota
- Komisi V DPRD Sumbar Kembali Matangkan Ranperda Pemajuan Kebudayaan Daerah
- Dinilai Peduli pada Serikat Pekerja, Mahyeldi dan Eri Zulfian Raih KSPSI Award 2024