AKBP Jufnedi Purnatugas, Ini Komentar Mitra Kerja
VALORAnews - Setelah jadi abdi negara sejak 1982, terhitung 1 Juni 2020 lalu, AKBP Jufnedi memasuki masa purnabhakti. Selang 37 tahun berkecimpung dalam dunia kepolisian, anak Kuranji Kota Padang ini kembali jadi warga sipil.
Selama bertugas di kepolisian, AKBP Jufnedi lebih banyak bertugas di ranah intelijen. Sehingga, sangat jarang Jufnedi dalam kesehariannya ditemui memakai seragam dinas kepolisian. Terlebih, dia bertanggungjawab pada desk politik dan hukum.
Dia juga kerap berbaur di masyarakat, baik warung kopi, rumah ibadah maupun tempat publik lainnya. Karirnya di kepolisian juga cukup mentereng. Mulai dari dari Kasat, Kapolsek, Waka Polres hingga menjabat Subdit 1 Dit Intel Polda Sumbar jelang memasuki usia pensiun.
Salah seorang pengurus partai, Aguswanto menilai, sosok Jufnedi merupakan seorang perwira menengah Polri yang rendah hati. Dia tak segan duduk dan ngobrol di warung tepi jalan.
Baca juga: Dua Eselon II Mentawai Masuki Masa Pensiun, Ini Pesan Pj Bupati
"Jufnedi itu polisi ninik-mamak. Kalau beliau berkenan, pasti banyak partai yang mau mengambil jadi pengurus. Beliau sosok sangat humanis, humoris dan cerdas," tutur Aguswanto yang juga Jubir Partai Golkar Sumbar itu, Kamis (25/6/2019).
Ditambahkannya, selama bertugas di kepolisian, Jufnedi juga banyak membantu masyarakat, khususnya dalam memberi pemahaman tentang hukum dan rasa kemanusiaan. Sehingga, hidup bisa lebih tertib serta lebih nyaman.
Hal senada, juga dikatakan Kasubag Data dan Program KPU Sumbar, Agustian Piliang. Menurutnya, AKBP Jufnedi merupakan sosok perwira yang pantas diteladani anak buahnya, terutama dalam hal kepemiluan.
"Selamat memasuki purnatugas, Pak Jufnedi, perwira polisi niniak mamak yang humanis. Terkadang, garah dan kucindan, lupa kita akan jarak usia di antara kita yang jauh berbeda. Saya mohon maaf tentang itu," ungkap Agustian yang kemudian memposting foto mereka berdua di wall facebooknya.
Sekaitan purnabhakti, AKBP Jufnedi memohon diri pada semua lapisan masyarakat, baik organisasi agama, sosial, politik, pemuda dan masyarakat. Karena, selama ini sering berkomunikasi dan berdiskusi, sehingga bisa saja ada hal disengaja atau tidak yang melukai. Untuk itu, ia meminta maaf.
"Saya mohon diri dan minta maaf pada semua lapisan masyarakat serta organisasi dan instansi, karena ada sesuatu yang saya sengaja atau tidak yang akhirnya menyakiti," tutur Jufnedi.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro