Lantik PWNU Sumbar, KH Said Aqil Siradj Jelaskan Islam Nusantara

Sabtu, 29 Februari 2020, 23:05 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Lantik PWNU Sumbar, KH Said Aqil Siradj Jelaskan Islam Nusantara
Ketua PBNU, KH Said Aqil Siradj memberikan tausyiah tentang Islam Nusantara usai melantik pengurus PWNU Sumbar, Sabtu (29/2/2020) di auditorium istana gubernur Sumbar. (mangindo kayo/valoranews)

VALORAnews - Ketua PBNU, KH Said Aqil Siradj jelaskan konsep Islam Nusantara yang dikembangkan PBNU pada 500 orang lebih undangan yang berasal dari berbagai kalangan di Sumbar, saat melantik pengurus PWNU Sumbar, Sabtu (29/2/2020) di auditorium istana gubernur Sumbar.

Kyai Said memulai penjelasannya dengan amalan warga Nadhliyin yang merujuk Imam Syafi'i dan Asy'ari. Kyai Said kemudian secara panjang lebar menjelaskan sifat-sfat Allah mulai dari Sifat Wajib, Jaiz dan Mustahil.

"Islam Nusantara itu berada pada ranah Budaya, tidak dalam konteks tauhid," tegasnya.(Baca: Ganefri: Nahdliyin Sumbar Siap Dukung Kyai Said Kembali jadi Ketum PBNU)

Dia mencontohkan, Selandia Baru, Australia, Kanada, Jepang dan berbagai negara di belahan dunia lainnya, secara aqidah Islam, tak jelas dan sangat menyalahi. Tapi, negara-negara tersebut sangat Islami secara budaya.

Baca juga: Perpaduan Adat dan Agama, Kiai Said: Itulah Ciri Khas Islam Nusantara

"Saya pernah berkeliling Australia berceramah selama dua pekan lebih. Di hari terakhir, saat sesi beli oleh-oleh, handphone saya tertinggal entah di toko yang mana. Akhirnya saya ikhlaskan saja karena sudah tak ingat lagi dimana tercecernya handphone tersebut," ungkap Kyai Said.

"Saya lalu kembali ke hotel dan terus packing barang-barang untuk bersiap kembali ke tanah air. Saat bersiap-siap itu lah, kemudian petugas hotel bersama seorang yang tak saya kenal, datang mengetuk pintu kamar. Saat pintu saya buka, ternyata kedatangan mereka itu dalam rangka mengembalikan handphone saya yang tercecer itu," tambahnya.

Kyai Said kemudian bertanya, kalau di negara kita, mungkinkah kejadian seperti ini? Pertanyaan ini disambut tawa berderai hadirin yang memenuhi auditorium istana gubernur Sumbar itu. Tak terkecuali gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.

"Kejadian seperti pengalaman saya ini mungkin juga terjadi di Indonesia, tapi secara umum nyaris tak mungkin. Islam Nusantara itu, sebenarnya pada wilayah budaya seperti ini," katanya.

Baca juga: Ganefri: Nahdliyin Sumbar Siap Dukung Kyai Said Kembali jadi Ketum PBNU

Ditegaskan Kyai Said, agama dan budaya merupakan amanah. Perbedaannya, agama tidak boleh berubah dan berbeda, terkait aqidah dan syariat antara satu orang dengan lainnya, kendati berbeda negara. Sementara budaya juga merupakan amanah Allah yakni amanah insaniyah dimana manusia diamanatkan untuk membangun peradaban.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: