Magang ke Jepang Sepi Peminat, Basrial: Biaya Keberangkatan jadi Kendala

Kamis, 27 Juni 2019, 19:15 WIB | Wisata | Kab. Solok Selatan
Magang ke Jepang Sepi Peminat, Basrial: Biaya Keberangkatan jadi Kendala
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Solok Selatan, Basrial. (humas)
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Progam magang kerja ke Jepang yang difasilitasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Solok Selatan, tidak diminati masyarakat setempat karena terkendala baiya awal yang harus dikeluarkan peserta.

"Program magang kerja ke Jepang sudah tiga tahun dibuka untuk masyarakat Solok Selatan tetapi tidak ada yang mendaftar karena calon peserta keberatan dengan biaya awalnya," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Solok Selatan, Basrial.

Dia menjelaskan, sebelum dikirim ke Jepang ada beberapa biaya yang harus ditanggung sendiri oleh peserta seperti biaya hidup selama mengikuti tes seleksi.

Kemudian biaya medical Check Up, pembuatan paspor, pelatihan pra pemberangkatan pertama selama dua bulan, perjalanan dari daerah ke lokasi pra pemberangkatan tahap dua serta pembuatan visa.

Baca juga: 352 Pemuda Solsel Siap Buka Lapangan Kerja Baru

Selain itu peserta juga harus menyediakan uang saku awal 10.000 Yen atau setara Rp1 juta serta biaya keperluan yang dipadukan untuk keperluan pribadi.

"Berbagai biaya tersebut yang menjadi kendala bagi masyarakat sehingga tidak ada yang mendaftar," ujarnya.

Ia menyebutkan, manfaat magang di Jepang cukup banyak diantaranya peserta bekerja sambil berlatih dan ditempatkan di perusahaan kecil dan menengah di Jepang selama tiga tahun serta dilindungi asuransi kerja sesuai ketentuan perundang-undangan Negara Jepang.

Selain itu pada bulan pertama juga ada tunjangan uang saku peserta sebesar 80.000 Yen perbulan atau setara Rp8 juta di Training center.

Baca juga: Peserta Pelatihan Kerja Mandiri Solsel Dilindungi Asuransi

Selanjutnya, bulan ke dua sampai ke-24 uang saku yang diterima 90.000 Yen setara Rp9 juta dan di tahun ketiga uang saku minimal 100.000 Yen atau Rp10 juta.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: