M Yasin dan Erizal Pimpin Partai Gelora Indonesia Sumbar, Ini Targetnya

Jumat, 15 November 2019, 11:30 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
M Yasin dan Erizal Pimpin Partai Gelora Indonesia Sumbar, Ini Targetnya
Ketua Umum Partai Gelora Indonesia menyerakan SK sebagai ketua dan sekretaris Partai Gelora Indonesia Sumbar pada M Yasin dan Erizal di Jakarta, Kamis (14/11/2019). (istimewa)

VALORAnews - Muhammad Yasin dan Erizal ditetapkan sebagai ketua dan sekretaris Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Sumatera Barat, Ahad (10/11/2019). Surat penunjukan ini diserahkan langsung Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, M Anis Matta di Jakarta.

"Bersama M Yasin, kami sepakat tak akan buru-buru. Kami memilih mempersiapkan struktur partai sebagai persyaratan, agar Partai Gelora Indonesia bisa lolos verifikasi di Menkumham, KPU dan seterusnya. Kami terus mempersiapkan struktur hingga ke tingkat DPC, bahkan kalau bisa, lebih bawah lagi dari itu," ungkap Erizal dikutip dari tulisan yang diunggah di akun facebooknya.

Erizal meyakini, orang Sumbar itu gandrung dengan ide-ide pembaharuan. Muhammadiyah itu lahir di Yogyakarta, tapi berkembang pesat di Ranah Minang. "Dalam catatan saya, setidaknya sudah 4 episode golongan pembaharuan hadir di sini dengan segala dinamikanya. Mulai dari H Miskin dkk, H Khatib Al Minangkabau, H Rasul (Ayah Hamka), hingga generasi Hamka sendiri hingga sekarang," terangnya.

Ditegaskan Erizal, Gelora Indonesia merupakan sebuah ide pembaharuan tentang Indonesia masa depan. Dengan segala potensinya, urai dia, mestinya Indonesia bisa jadi lima kekuatan terbesar di dunia.

Baca juga: Benni Jovial Pimpin Partai Gelora Sumbar, Erizal Ditugaskan jadi Jubir Nasional

"Bukan suatu kebetulan, bahwa ide tentang Indonesia sejak awal merdeka, banyak disumbang oleh tokoh-tokoh pergerakan yang berasal dari daerah ini. Mulai dari M Yamin, Tan Malaka, Syahrir, M Hatta, hingga M Natsir," urai Erizal.

Karena itu, Erizal meyakini, Partai Gelora Indonesia tak akan terlalu sulit untuk diterima dengan tangan terbuka di Sumbar. Apalagi selama beberapa dekade ini, Sumbar hanya menjalani rutinitas saja di banyak sektor. Rutinitas itu pun, banyak yang tersendat-sendat, sehingga stagnasi tak bisa dihindari dari masa ke masa.

"Tak ada orang hebat di Minang ini. Rata-rata air saja. Didulukan selangkah, ditinggikan seranting," nilai Erizal seputar konsep kepemimpinan di Minangkabau. (kyo)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: