Senator Leonardy Ungkap Kesediaan Bupati Solok Menambah Anggaran Pilkada 2020
VALORAnews - Anggota DPD RI daerah pemilihan Sumbar, H Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa mengungkapkan, Bupati Solok, Gusmal, telah menyetujui penambahan anggaran pemilihan kepala daerah serentak 2020 di tingkat Kabupaten Solok.
"Semula baru dialokasikan Rp17 miliar lebih. Barusan saya telepon bupati Solok, telah ditambah sehingga jadi Rp21 miliar lebih," ungkap Leonardy usai pertemuan Komite 1 DPD RI dengan Pemprov Sumbar di kantor gubernur, Selasa (12/11/2019).
Kabupaten Solok bersama Kabupaten Solok Selatan, merupakan dua dari 13 kabupaten/kota di Sumbar yang menggelar pemilihan serentak 2020 mendatang. Kedua daerah ini, sampai 12 November 2019 ini, masih belum jelas alokasi anggaran yang disediakan pemerintah daerah, untuk pelaksanaan pesta demokrasi yang digelar berbarengan dengan pemilihan gubernur/wakil gubernur Sumbar pada 2020 itu.
"Untuk Solok Selatan, saya belum dapat informasi. Namun, KPU di kedua daerah itu, saat ini tengah membahas anggaran Pilkada di Kemendagri bersama pemerintah daerahnya," tukas Leonardy yang juga Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI itu.
Baca juga: Pjs Bupati Agam Pimpin Rapat Koordinasi Jelang Pencoblosan Pemilihan Serentak 2024, Ini yang Dibahas
Leonardy meminta, KPU Solok segera melakukan rasionalisasi anggaran dengan mengacu pada standar biaya daerah masing-masing. Dengan begitu, naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) bisa segera ditandatangani.
"Kita menyadari, kemampuan keuangan daerah itu berbeda-beda satu sama lainnya. Karena itu, penting untuk merasionalkan pembiayaan tahapan pilkada agar pelaksanaan tak menemui kendala nantinya," terang diaa.
"Jika anggaran tersebut kurang, Pak Gusmal telah berjanji untuk menambah. Memang agak sulit merumuskannya dalam naskah NPHD," ungkap Leonardy.
"Menurut hemat saya, jika disebutkan janji penambahan oleh bupati ini dalam naskah NPHD, tak masalah lagi," tukasnya.
Sebelumnya, KPU Kabupaten Solok mengajukan anggaran Pilkada sebesar Rp34 miliar lebih. Setelah dilakukan pembahasan cukup alot, KPU Solok akhirnya mengajukan kembali anggaran sebanyak Rp27 miliar.
Angka ini masih dipandang terlalu besar oleh pemerintah daerah. Menurut Pemkab Solok, pemilihan kepala daerah di situ cukup dengan dana Rp17 miliar lebih saja. Kesanggupan Pemkab Solok itu disebutkan dalam surat bupati No 970 tertanggal 1 Oktober 2019.
Untuk Solok Selatan, Pemkabnya menilai, alokasi anggaran sebesar Rp15 miliar, sudah mencukupi untuk pelaksanaan pesta demokrasi itu. Sementara, KPU Solsel bertahan di angka Rp18,5 miliar untuk pelaksanaanya.
Hingga hari ini, Kabupaten Solok bersama Solok Selatan, merupakan dua daerah di Indonesia yang masih belum jelas alokasi anggarannya. Secara nasional, pemilihan serentak ini digelar di 9 provinsi dan 224 kabupaten dan 37 kota. Sebanyak 37 kota tersebut tersebar di 32 provinsi. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro