Kabut Asap Terindikasi jadi Faktor IHK Sumbar September 2019 Alami Deflasi
VALORAnews - Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumatera Barat mengalami deflasi sebesar 0,97% (mtm) pada September 2019. Deflasi berasal dari kelompok bahan makanan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga.
"Laju deflasi Sumatera Barat pada September 2019 lebih dalam dibanding deflasi Kawasan Sumatera yang sebesar 0,68 persen dan nasional sebesar 0,27 persen," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama dalam siaran pers yang diterima, Selasa (1/10/2019).
Ditinjau dari komoditasnya, deflasi kelompok bahan makanan terutama dari penurunan harga cabai merah, bawang merah dan beras. Harga cabai merah turun karena mulai berdatangannya pasokan dari daerah sentra produksi di dalam dan luar Sumatera Barat.
Masih berlanjutnya tren deflasi komoditas bawang merah dan beras, seiring dengan terjaganya pasokan dari petani karena masih dalam periode panen.
Baca juga: Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024
Di sisi lain, deflasi September 2019 tertahan oleh kenaikan harga beberapa komoditas strategis seperti tarif angkutan udara, emas perhiasan dan daging ayam ras.
Kenaikan tarif angkutan udara terindikasi karena naiknya permintaan sebagai imbas asap kebakaran hutan dan lahan di Riau sehingga banyak calon penumpang beralih dari Pekanbaru ke Padang. Sedangkan kenaikan harga harga emas perhiasan, mengikuti harga internasional yang dipengaruhi pelemahan nilai tukar dolar AS.
Dijelaskan Wahyu, dalam rangka pengendalian inflasi disepakati sejumlah komitmen agar pengendalian inflasi daerah dilakukan secara intensif. Salah satunya, melakukan identifikasi komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga, mengoptimalkan sarana gudang yang tersedia dalam rangka menjaga stok; melakukan penguatan database petani dan produksi komoditas pangan.
Kemudian menginisiasi kerja sama antar daerah di Sumatera, mendorong inisiasi contract farming antara BUMD dan petani untuk menjaga ketersediaan pasokan, mendorong percepatan infrastruktur penyimpanan pangan.
Selanjutnya melakukan evaluasi kinerja BUMD terkait dengan komoditas pangan, mengoptimalkan peran dinas yang membidangi pertanian dan melakukan pemetaan pedagang, pengepul, agen komoditas strategis sehingga dapat menjadi acuan dalam mengambil tindakan memutus rantai perdagangan yang tidak efisien. (vry)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
- Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
- BPKH Hajj Run 2024 Diikuti Peserta dari Berbagai Provinsi di Indonesia
- Ketua Perwosi Sumbar Beri Penghargaan Khusus untuk Atlet dan Pelatih Wanita Berprestasi di PON dan Peparnas 2024
- Sumbar Kirim 57 Atlet untuk Berlaga Peparnas XVII Jawa Tengah, Dua Emas jadi Target
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024