Buku tentang Perempuan dan Pemberantasan Korupsi Dirilis 5 Oktober

Kamis, 26 September 2019, 11:29 WIB | Kuliner | Nasional
Buku tentang Perempuan dan Pemberantasan Korupsi Dirilis 5 Oktober
Ilustrasi
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

"Dari riset yang kami lakukan, kami menemukan syarat utama seorang perempuan menjadi pemimpin adalah anti korupsi dan memiliki pemahaman yang baik terhadap kepentingan publik. Selanjutnya, perempuan juga dituntut tegas jujur, bermoral, beradab dan juga profesional," ungkap Syafrizaldi Jpang yang kerap disapa Aal tersebut.

Kecuali itu, riset yang dilakukan Diah dan Aal juga mencatat isu minor seperti pemimpin perempuan yang transparan dan informatif.

Riset ini, lanjut Aal, juga mencatat 91% responden setuju dengan Kepala Daerah Perempuan, 6% ragu-ragu dan 3% tidak setuju, masing-masing dengan alasannya. Sementara, isu mayor yang harus ditangani oleh Kepala Daerah Perempuan adalah pelaksanaan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, reformasi birokrasi dan pencegahan korupsi, penanggulangan pengangguran dan kemiskinan.

Baca juga: Buku Biografi Masfar Rasyid Diluncurkan, Supardi: Sosok Aktivis PII yang Pemikirannya Layak jadi Teladan

"Isu lainnya termasuk peningkatan kualitas sumber daya perempuan dan kelompok rentan, pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, pembangunan fasilitas dan layanan umum, serta pembangunan yang adaptif terhadap bencana, perubahan iklim dan lingkungan," papar Aal.

Selain itu, lanjut dia, agenda minor yang juga mesti diperhatikan adalah respon terhadap bencana dan pengelolaan lingkungan, penghormatan Hak Asasi manusia (HAM), serta akses remaja dan perempuan terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi.

Perempuan di Singgasana Lelaki akan diluncurkan pertama kali di Bogor pada 5 Oktober mendatang. Kedua penulis berharap agar buku ini mampu mendorong reproduksi perempuan-perempuan pemimpin di masa mendatang.

Penulis sekaligus pemerhati isu relasi-relasi kuasa yang timpang, Maria Hartiningsih menyebut buku ini merupakan hasil penelitian yang komprehensif terkait gender dan keterwakilan perempuan dalam politik formal.

Menurut Maria, pendekatan teori yang lebih soft dan perspektif empiris-kritis dalam buku ini memberi pijakan bahwa wilayah publik dan domestik tidak harus dipertentangkan. Ini membuat nuansa buku ini berbeda dari buku-buku sejenis. Buku ini juga mengungkap kasus-kasus terjerembabnya perempuan pemimpin dalam kasus-kasus korupsi.

"Singgasana yang direbut perempuan melalui perjuangan dalam berbagai bentuknya, adalah kursi panas. Ujian integritas dimulai di situ. Buku wajib untuk dibaca'" tandas Maria. (rls)

Halaman:
1 2
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: