Iptek Pengaruhi Kebahasaan Penutur

Rabu, 10 Juli 2019, 18:11 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Iptek Pengaruhi Kebahasaan Penutur
Wawako Padang, Hendri Septa sampaikan orasi ilmiah bertemakan 'Language in Disruptive Teknology,' pada Internasional Seminar on Linguistik (ISol) ke-4 yang diadakan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas, di Palanta Rumah Dinas Wali Kota Jl A Yani
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Wakil Wali Kota Padang, Hendri Septa sampaikan orasi ilmiah dalam bahasa Inggris pada Internasional Seminar on Linguistik (ISol) ke-4 yang diadakan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas, di Palanta Rumah Dinas Wali Kota Jl A Yani No 11, Selasa (11/7/2019) malam.

Dengan tema 'Language in Disruptive Teknology,' Hendri yang lulusan salah satu universitas asal negara Australia itu mengatakan, dinamika sosial yang bergerak cepat di tengah masyarakat, dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan bahasa-bahasa yang kemudian menimbulkan persoalan-persoalan kebahasaan baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa lain di dunia.

Salah satu yang dapat menimbulkan gangguan terhadap persoalan-persoalan kebahasaan adalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang saat ini semakin berkembang pesat dalam fungsinya yang semakin bermanfaat. Salah satu contohnya mengirim pesan teks melalui media sosial.

Dikatakan Hendri, pergeseran pemakaian bahasa Indonesia tidak hanya disebabkan oleh kemajuan teknologi namun penggunaan bahasa asing serta adanya interferensi bahasa daerah dan pengaruh bahasa gaul.

Baca juga: Horor! Sejarah Kampung Mati di Sariak Bayang Kabupaten Solok, Puluhan Tahun Ditinggalkan Penghuninya

"Sebagai contoh, masyarakat Indonesia lebih sering menempelkan ungkapan 'No Smoking' dari pada dilarang merokok dan juga ketika menulis 'tempat' maka ditulis T4," tambahnya.

Ia berharap, masyarakat agar senantiasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama pada diri sendiri. Agar pengaruh perkembangan teknologi tidak membuat lupa terhadap bahasa Inonesia yang merupakan jati diri bagi negara Indonesia.

"Artinya, kita harus berhati-hati dalam menggunakan bahasa. Pada hari ini, bahasa bisa dapat direkam dan dijadikan bukti jika disampaikan untuk menghina suku, bangsa dan agama orang lain," ujarnya.

Senada dengan itu, Dekan FIB Unand, Hasanuddin mengungkapkan, adanya research atau sharing informasi tentang berbagai persoalan bahasa dalam kehidupan bermasyarakat, diharapkan seseorang akan menjadi paham bahwa bahasa itu memang sangat penting untuk dikaji, didalami dan diperhatikan terkait penggunaannya. Tidak saja secara linguistik, tapi juga secara pragmatik.

Baca juga: FIB Unand Gelar Konferensi Internasional, Hadirkan Pembicara dari Belanda, Filipina, Malaysia dan Inggris

Ia menambahkan, bahasa sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, seperti di WA grup dan facebook. Bahasa tulis bisa menyebabkan orang lain salah paham dengan apa yang dimaksud, bahkan bahasa juga menjadi strategi politik untuk mencapai apa yang menjadi tujuan si penuturnya.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: