Pemkab Limapuluh Kota Bantu Korban Gigitan Anjing
Mendengarkan pengakuan Erna, dr Tien Septino yang didampingi Kabag Humas dan Protokoler Firmansyah dan Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Fahrul Rozi menyebut, orang tua korban tidak perlu terlalu cemas dan tergesa memberikan VAR. Sebab, bila ada gigitan beresiko rendah masih ada waktu selama 14 hari untuk observasi.
"Kita mengimbau masyarakat tidak perlu terlalu cemas dan panik, bila ada gigitan beresiko rendah masih ada waktu selama 14 hari untuk observasi. Yang paling penting dilakukan adalah segera cuci luka gigitan dengan air mengalir memakai sabun dan segara bawa ke petugas kesehatan dan juga dilaporkan kepada petugas Pos Keswan," ujar Tien.
Dikatakan Tien, VAR bisa didapatkan warga miskin dan yang mempunyai jaminan kesehatan seperti BPJS secara gratis dengan mengikuti prosedur yang berlaku. Artinya, warga tidak harus membeli dan membiayai sendiri VAR tersebut.
Baca juga: Hotel Santika Gelar Pesta Beer, Angga: KNPI Sumbar Dukung Aksi SEMMI Tolak Bavarian Party
"Bagi warga miskin yang tidak memiliki BPJS, bisa menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan wali nagari. Rafki bisa mendapatkan VAR itu secara gratis dari Dinas Kesehatan jika melalui prosedur seperti dengan memberikan SKTM sebagai persyaratan mengeluarkan vaksin tersebut," terang Tien.
Pemberian VAR ini, lanjut Tien, bertujuan untuk membangkitkan sistem imunitas dalam tubuh terhadap virus rabies dan diharapkan antibodi yang terbentuk akan menetralisir virus rabies.
Diterangkan, kasus gigitan anjing itu terjadi ketika Rafki bermain sepeda di dekat rumahnya di Jorong Bulakan, Minggu (28/4/2019) sekitar pukul 13.00 WIB. Begitu melewati seekor anjing yang diduga sedang masa kawin, Rafki langung diserang pada bagian kakinya.
Seminggu setelah itu anjing tersebut dibunuh warga. Karena spesimen sudah mati, maka esoknya Rabu (8/5/2019) Rafki dibawa ke puskesmas dan meminta diberi VAR yang dibeli sendiri orang tua korban yang khawatir dengan keselamatan anaknya. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya