ISNU Sumbar Dukung Bank Nagari Segera Dikonversi ke Sistem Syariah
VALORAnews - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sumatera Barat, terus mengukuhkan sistem ekonomi syariah di Sumatera Barat. Hal ini sesuai dengan falsafah adat Minangkabau, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Dengan sistem ekonomi syariah, ISNU Sumbar yakin ekonomi umat Islam dapat lebih ditingkatkan.
Demikian diungkapkan Ketua Umum ISNU Sumbar, Ahmad Wira Dt Diko saat safari Ramadhan 1440 H di Mesjid Raya Ijtihad Pauh, Kota Padang, Selasa (14/5/2019) malam. Ahmad Wira menyebutkan, sistem ekonomi syariah hadir untuk mengangkat ekonomi umat Islam. Karena sistem ekonomi syariah dinilai saling menguntung dalam ekonomi umat.
Ahmad Wira menyebutkan, pertumbuhan ekonomi syariah terus mengalami peningkatan di tengah kehidupan umat. Hal ini terlihat dari pertumbuhan bank syariah, asuransi syariah, dan lembaga ekonomi syariah lainnya.
"Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang sebagai lembaga pendidikan agama Islam di Sumatera Barat sudah sejak beberapa tahun lalu mengembangkan Fakultas Ekonomi Syariah dan Bisnis Indonesia (FEBI). Setiap tahun peminatnya (mahasiswa) terus meningkat. Ini pertanda tingginya minat masyarakat untuk mengembangkan ekonomi syariah," kata Ahmad Wira yang juga Dekan FEBI UIN Imam Bonjol ini.
Baca juga: 300 UMKM Ikuti Festival Ekonomi Syariah
Dikatakan Ahmad Wira, kehadiran di masjid ini untuk menyosialisasikan salah satu Banom (Badan Otonomi) di Nahdlatul Ulama yaitu ISNU. ISNU merupakan kumpunlan dari para sarjana yang memiliki berbagai macam bidang keilmuan yang menjalankan kaidah-kaidah ke-NU-an.
"Jangan sampai kami hadir kesini dianggap sebagai menyebarkan aliran baru Islam. Selain itu, memasyarakatkan ekonomi syariah. Karena salah satu tugas pokok ISNU adalah memasyarakatkan Ekonomi Syariah," kata Ahmad Wira.
Menurut Ahmad Wirah, ISNU Sumbar mendorong untuk mengonversi Bank Nagari menjadi Bank Nagari Syariah. Hal ini guna mendukung penerapan filisofi orang Minang ABS-SBK. Hal ini karena Bank Nagari sebagai bank yang dimiliki oleh masyarakat Sumatera Barat.
Dikatakan Ahmad Wira, dalam mencari dan mengejar harta kekayaan yang dibutuhkan adanya keberkahan. Bukan hanya terletak pada jumlah yang banyak. Buat apa harta kekayaan banyak, namun tidak memberikan keberkahan dalam hidup.
Baca juga: Festival Ekonomi Syariah Minangkabau 2022 Ditabuh, Ini Lokasi Penyelenggaraannya
"Dalam mencari harta kekayaan agar lebih berkah, ada dua hal yang patut menjadi perhatian. Pertama, jangan memakan harta yang tidak halal. Kedua mau berbagi dengan harta yang diperoleh dalam bentuk infak, shadaqah, wakaf dan zakat. Karena dana yang infak, shadaqah, wakaf dan zakat tersebut sangat potensi untuk mengukuhkan umat dan menciptakan kesejahteraan yang merata," tegasnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro