Ratusan Pemilih di Pasaman dan Pasbar Tak Bisa Mencoblos, Ini Penyebabnya
VALORAnews - Puluhan pemilih di TPS 21 nagari Taruang-taruang, kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman kehabisan surat suara untuk DPR RI. Mereka terpaksa antri tanpa kepastian, pada Rabu (17/4/2019l) siang.
"Puluhan pemilih antri dari pukul 12.11 WIB karena surat suara DPR RI kurang," ungkap relawan Pemantau Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Sumbar untuk Kabupaten Pasaman, Aprina Herawati, Rabu siang.
Dikatakan Aprina, TPS terdekat yakni TPS 20 dan 22 juga mengalami kejadian serupa. "DPT di TPS 21 ini sebanyak 274. Yang telah menggunakan hak pilih 187 orang," katanya.
Sementara, relawan Pemantau JaDI Sumbar untuk Pasaman Barat, Eki Kurniawan melaporkan, di TPS 36 Nagari Lingkuang Aua, kecamatan Pasaman, sedikitnya ada ratusan pemilih tak bisa gunakan hak pilihnya karena tak terdaftar dalam DPT, namun dokumen kependudukannya di lokasi tersebut.
"DPT ada 157 pemilih. Warga setempat yang memiliki KTP elektronik namun tak terdapat dalam DPT mencapai angka ratusan. Mau dimasukan dalam DPK, khawatir surat suara kurang. Mau ke TPS terdekat, persoalan serupa juga mereka alami," ungkap Eki.
Menurut Eki, persoalan ini sudah dilaporkan ke PPS dan Bawaslu. "Mereka sudah turun ke lokasi," lapornya. (kyo)
Update
Ketua Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Sumbar, Gebril Daulai mengungkapkan, pemilih kategori daftar pemilih khusus (DPK) yakni memiliki KTP elektronik namun tak tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) sesuai alamat yang tertera dalam dokumen kependudukan itu, solusinya diarahkan untuk memilih ke tempat pemungutan suara (TPS) terdekat.
"Pemilih DPK ini bisa mencoblos sepanjang surat suara tersedia di TPS tersebut," terang Gebril yang tengah monitoring proses pemungutan suara di Kabupaten Pasaman melalui pesan whatsapp, Rabu sore.
Menurut Gebril, untuk kasus di TPS 36 Nagari Lingkuang Aua, kecamatan Pasaman, Pasaman Barat itu, jika 100 orang pemilih itu mencoblos di satu titik itu saja, sudah pasti tidak akan terakomodir. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro