Laporan Dugaan Politik Uang Banyak, Syamsurizal: Bukti Foto atau Rekaman Minim

VALORAnews - Ketua Badan Pengawas Pemilu Dharmasraya, Syamsurizal mengatakan, pihaknya belum menemukan bukti adanya indikasi politik uang hingga dua hari jelang pencoblosan. Walaupun begitu, laporan yang masuk ke Bawaslu terkait adanya praktek-praktek pelanggaran Pemilu, sebenarnya cukup banyak. Tetapi tidak disertai bukti-bukti yang cukup.

"Kita banyak menerima laporan seperti pembagian sembako maupun uang dari para caleg, tetapi ketika ditelusuri di lapangan, kita tidak menemukan bukti terkait hal tersebut," terang Syamsurizal ketika memimpin rapat menjelang patroli anti politik uang dikantor Bawaslu Dharmasraya, Senin (15/4/2019).

Syamsurizal menambahkan, tanpa adanya bukti seperti foto atau rekaman video, akan sulit untuk menindak lanjuti laporan tersebut.

Dia menghimbau kepada seluruh kontestan pemilu, agar tidak lagi menggunakan cara-cara yang melanggar tersebut.

Baca juga: 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima

"Bertarunglah secara bermartabat. Politik uang dapat merusak merusak moral bangsa. Begitupun dengan masyarakat, agar tidak mudah terpengaruh dengan rayuan uang maupun janji-janji," harapnya.

Untuk pengawasan sendiri, terangnya, Bawaslu sudah belerja semaksimal mungkin dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat, melakukan pengawasan bahkan melakukan patroli siang dan malam dalam mencegah politik uang.

Pembersihan APK

Dikatakan, Bawaslu beserja jajaran, fokus pada kegiatan pembersihan alat peraga kampanye (APK) peserta pemilu. Dijadwalkan, prosesnya berlangsung hingga malam dengan dibantu personel Satpol PP.

Baca juga: Cegah Oligarki dan Politik Uang di Pilkada 2024, Masyarakat Sipil Sumbar Deklarasikan Perlawanan

"Kita fokus ke jalan-jalan utama dulu, sedangkan untuk perumahan maupun daerah lainnya kita dibantu oleh Panwascam," terangnya.

Penulis:
Editor:
Sumber: