Irwan Prayitno Nilai Pariwisata Sumbar Membaik, Data BI Bicara Sebaliknya
VALORAnews - Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menilai, perlunya penguatan dan pengembangan sektor pariwisata sebagai sumber perekonomian Sumatera Barat di masa mendatang. Hal ini juga sejalan dengan masuknya sektor pariwisata dalam program prioritas Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
"Perkembangan sektor pariwisata di Sumatera Barat terbilang cukup baik, seiring dengan terus tumbuhnya bisnis perhotelan dan rumah makan juga pusat rekreasi di wilayah Sumatera Barat. Ke depan, perlunya sinergi dan koordinasi yang erat antar instansi dan pelaku usaha untuk terus mendukung peningkatan sektor pariwisata, termasuk OPD terkait, perhotelan, penyedia jasa transportasi maupun masyarakat luas," ungkap Irwan pada diskusi di Aula Anggun Nan Tongga Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, Kamis (11/4/2019).
Tema diskusi ini, "Strategi Penguatan Sektor Pariwisata Sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat." Acara ini dihadiri pimpinan dan perwakilan institusi terkait serta menghadirkan narasumber dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Dinas Pariwisata Sumbar dan Kantor OJK Provinsi Sumbar. Diskusi ini sekaligus merupakan bagian dari diseminasi Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Barat periode Februari 2019.
Dalam kesempatan tersebut dibahas pula strategi yang dapat diterapkan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam meningkatkan pariwisata ke depannya, antara lain pengembangan destinasi wisata dan promosi wisata (branding) yang mengacu pada konsep 3A dan 2P, yakni Akesibilitas, Atraksi, Amenitas, Pelaku Usaha dan Promosi.
Baca juga: Bukittinggi masih jadi Destinasi Wisata Favorit, Ini Indikatornya
Dari sisi akesibilitas, yang perlu menjadi perhatian adalah pengembangan akses jalan raya dan penyediaan sarana transportasi publik yang layak dan nyaman menuju destinasi wisata. Atraksi wisata yang sudah banyak di Sumbar, ke depan diharapkan dapat lebih diorganisir dengan profesional sehingga memberikan dampak publikasi dan ekonomi yang luas.
Sementara, dari sisi amenitas, pelaku usaha diharapkan dapat lebih banyak mengembangkan kawasan Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE), pelaku usaha restoran juga diharapkan dapat mendapatkan label Halal dari MUI untuk menambah keyakinan konsumen terkait kehalalan makanan yang disediakan.
Potensi pariwisata Sumbar yang besar, diharapkan diimbangi dengan promosi destinasi wisata melalui promosi konvensional maupun digital, salah satu yang potensial untuk dikembangkan adalah konsep wisata halal atau muslim friendly. Dari sisi pelaku usaha, perbankan komit untuk terus mengembangkan sektor pariwisata dengan menyalurkan kredit, termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) pariwisata.
Keempat isu penting dari diskusi Kantor Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat ini, diharapkan dapat mengerucut kepada strategi dan langkah konkrit yang dapat dilakukan oleh pemangku kepentingan baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah, khususnya di Sumatera Barat dalam mensinergikan kebijakan mengoptimalkan sektor pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.
Baca juga: Pokdarwis Sungai Batang Dilatih Pariwisata Ramah Muslim, Ini Harapan Pjs Bupati Agam
Secara keseluruhan tahun 2018, perekonomian Sumatera Barat tumbuh sebesar 5,14% (yoy) atau sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 yang sebesar 5,29% (yoy). Perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 ini bersumber dari berlanjutnya tren penurunan pertumbuhan investasi dan kontraksi ekspor Sumbar yang cukup dalam.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro