Miniatur Desa Mandiri Energi dengan Pertanian Terpadu, Yuk Tengok ke Saung Berkarya

Senin, 18 Maret 2019, 23:12 WIB | Kuliner | Nasional
Miniatur Desa Mandiri Energi dengan Pertanian Terpadu, Yuk Tengok ke Saung Berkarya
Mbak Tutut foto bersama dengan sejumlah kelompok masyarakat yang berkunjung ke Saung Berkarya di Hambalang, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu. (istimewa)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Berkunjung ke Saung Berkarya di Hambalang, Kabupaten Bogor, yang dibangun Hutomo Manda Putra, alias Tommy Soeharto, anda pasti akan terkesan dan sepakat dengan pendapat, 'inilah workshop pertanian yang menjadi solusi krisis energi dan pangan di desa-desa.'

Membentang seluas tiga hektar, Saung Berkarya dirancang Sri Wahyuni, dosen Institut Pertanian Bogor dan Universitas Pakuan, sebagai miniatur desa mandiri energi dengan pertanian terpadu. Saung terdiri dari satu bangunan induk dan dua aula terbuka, untuk menerima kelompok besar petani dari berbagai wilayah di Indonesia.

Jangan berharap melihat lampu listrik di Saung Berkarya. Yang ada adalah lampu petromaks dengan bahan bakar biogas. Tidak ada tabung LPG atau Elpiji, tiga atau 12 kilo untuk membuat kompor menyala pemanas air berfungsi.

"Semua menggunakan bahan bakar biogas," kata Sri Wahyuni kepada wartawan. "Bahkan, pemanas ruangan juga menggunakan biogas, termasuk lampu untuk menetaskan telur."

Baca juga: Sumbar Miliki 368 Nagari Mandiri, 10 Berstatus Teringgal

Tidak jauh dari bangunan induk terdapat kandang tujuh ekor sapi, kandang domba dan kandang berisi ratusan ekor ayam. Di sekeliling bangunan terdapat kebun-kebun percontohan, dengan berbagai jenis tanaman; cabai, oyong jepang, rumput gajah untuk pakan sapi dan berbagai jenis sayuran.

Di sisi salah satu aula, terdapat rak-rak hidroponik dengan berbagai jenis sayuran. Ada kubah warna biru di bawah tanah dan bak penampungan limbah kotoran sapi. "Kubah berfungsi sebagai penampung gas," kata Sri Wahyuni, perempuan yang dijuluki Ratu Biogas.

Menurut Mbak Sri, demikian anak transmigran Pulau Buru itu biasa dipanggil, belum seluruh lahan Saung Berkarya terbangun. Lahan di bagian bawah, akan disulap jadi kandang berkapasitas 50 ekor sapi, embung berbentuk hati, kandang domba dan sarana agrowisata mini.

"Inilah miniatur desa mandiri energi dan pertanian terpadu," kata Sri Wahyuni. "Di sini, tidak ada yang terbuang. Kotoran sapi, setelah diambil gasnya dimanfaatkan untuk pupuk tanaman."

Baca juga: Mamiek Soeharto Ingatkan Caleg Perempuan Partai Berkarya Perlihatkan Niat Baik

Air kencing sapi, tambah Sri Wahyuni, juga dimanfaatkan untuk pestisida alami. Semua tanaman di Saung Berkarya menggunakan air kencing sapi.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: