Penataan Kawasan Batang Arau Tuntas, Alex: Wali Kota Mesti Tetapkan Lokasi Berdagang PKL

Kamis, 21 Februari 2019, 18:17 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Penataan Kawasan Batang Arau Tuntas, Alex: Wali Kota Mesti Tetapkan Lokasi Berdagang PKL
Foto aeral kawasan Batang Arau yang pekerjaannya tuntas dilaksanakan akhir 2018 ini. Kawasan ini diharapkan jadi sarana pendukung kawasan wisata terpadu (KWT) Gunung Padang. (humas pupr)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews -- Salah satu kawasan kumuh yang ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 2018 adalah Kawasan Batang Arau, Kota Padang, Sumatera Barat. Kawasan yang dilintasi Sungai Batang Arau ini sebelumnya memiliki tingkat kepadatan bangunan yang tinggi dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.

Penataan dilakukan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya di antaranya berupa pembangunan jalur pejalan kaki, saluran/drainase, Taman Siti Nurbaya yang dilengkapi arena skateboard, tempat sampah, WC, Lampu Taman, Gapura, dan jalan lingkungan.

Pekerjaan proyek dilakukan sejak April 2018 dan selesai akhir 2018 dengan anggaran sebesar Rp25,4 miliar ini, juga tak lepas dari peran anggota DPR RI periode 2014-2019 dari Daerah Pemilihan Sumbar I, Alex Indra Lukman.

"Kalau Pemerintah Daerah tidak bergerak dan masyarakat tidak terlibat aktif, maka program tidak akan berjalan. Bahkan kawasan yang sudah ditata akan kembali kumuh," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu seputar pentingnya menjaga aset yang telah dibangun pemerintah.

Baca juga: Festival Rakyat Batang Arau Diharapkan jadi Pemicu Kegiatan Ekonomi Rakyat

Dalam kurun waktu 4 tahun (2015-2018), Kementerian PUPR telah melakukan penataan kawasan kumuh di berbagai lokasi di Indonesia dengan total seluas 23.407 hektare. Penataan kawasan kumuh salah satunya dilakukan melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), dengan melibatkan peran aktif Pemerintah Daerah dan pemberdayaan masyarakat sekitar.

Manfaat penataan Batang Arau ini, disamping meningkatkan kualitas lingkungan, membuat kawasan ini semakin tertata rapi sehingga bisa jadi potensi destinasi wisata yang akan meningkatkan ekonomi lokal. Di kawasan tersebut terdapat Pelabuhan Muaro, yang merupakan pelabuhan tertua di Kota Padang serta sebagai lokasi legenda Siti Nurbaya dimana terdapat Makam Siti Nurbaya dan Jembatan Siti Nurbaya.

Beberapa warganet menyambut positif dilakukannya penataan Kawasan Batang Arau. Akun @Andrebinarto memposting "One fine afternoon in Padang, suka banget sama langit dan juga pemandangan Batang Arau, lokasinya di sebelah kota tua, Padang. Dari sini banyak kapal yang bisa di carter buat ke Mentawai...," yang dilengkapi dengan foto di Jembatan Siti Nurbaya.

Akun lainnya @antoni.chaniago memposting "Kawasan pinggir Batang Arau terlihat indah dan bersih, semoga warga juga ikut memelihara keindahan dan kebersihannya," disertai photo jalur pejalan kaki di Jembatan Siti Nurbaya.

Baca juga: Percepatan Pembersihan Kawasan Batang Arau, Ini Kata Camat Padang Selatan

Pada 2019, penataan akan dilakukan terhadap 888 hektare kawasan kumuh yang ada diberbagai daerah sehingga hingga 2019 total kawasan yang ditangani menjadi 24.295 hektare. Dalam melakukan penataan, Kementerian PUPR tidak hanya memperbaiki fisik infrastrukturnya, tapi juga mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah dan limbah sembarangan sehingga meningkatkan derajat kesehatan dan mengembangkan potensi ekonomi lokal.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: