Investasi Menurun, Pertumbuhan Ekonomi Sumbar 2018 Melambat

VALORAnews - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Endy Dwi Tjahjono menilai, laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat di 2018 melambat dibanding periode 2017. Diperkirakan akan berada dalam rentang 4,8%-5,2% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,29% (yoy).

"Sumber utama perlambatan ekonomi berasal dari tren menurunnya pertumbuhan investasi swasta sejak tahun lalu dan maraknya penerapan proteksionisme perdagangan internasional yang berdampak pada kinerja ekspor secara keseluruhan," ungkap Endy pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Aula Nan Tongga Gedung Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat, Selasa (18/12/2018).

Acara yang mengambil tema sinergi untuk ketahanan dan pertumbuhan ini dihadiri Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno beserta segenap Forkopimda.

Juga hadir wakil Bupati Padangpariaman, wali Kota Padangpanjang, wali Kota Pariaman dan undangan lainnya. (Baca: Ini Penyebab Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi Sumbar)

Baca juga: Sumbar jadikan Pertanian Sektor Utama Penunjang Perekonomian, Anis Byarwati: Hasilnya Tak Signifikan

"Kita harus meningkatkan ekspor dari sektor selain CPO dan karet. Sektor pariwisata dapat jadi alternatif utama dalam meningkatkan perekonomian, karena potensi pariwisata Sumbar sangat besar," papar Endy terkait solusi mengatasi melambatnya pertumbuhan ekonomi.

(Baca: Inilah Peran BI Sumbar Dorong Perkembangan UMKM dan Perekonomian Lokal)

Menurut Endy, digenjotnya sektor pariwisata akan berdampak pada sektor sektor lain. Seperti transportasi, kuliner, perhotelan serta produk UMKM. "Semua sktor yang terkait dengan pariwisata, tentu akan ikut merasakan dampak dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat," terangnya. (vry)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: