Kreasi Desainer Minang Diminta Tak Tercerabut dari Adat dan Budaya

Jumat, 14 Desember 2018, 22:08 WIB | Olahraga | Provinsi Sumatera Barat
Kreasi Desainer Minang Diminta Tak Tercerabut dari Adat dan Budaya
Ketua Dekranasda Sumbar bersama panita dan para designer Sumbar pada press confrence Art and Fashion Culture 2018 di Padang. (veby rikiyanto/valoranews)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews -- Empat belas desainer menampilkan rancangan bertajuk Singularity pada pagelaran Art Fashion and Culture 2018 di Padang, Jumat (14/12/2018) malam. Rancangan para desainer yang tergabung dalam Indonesian Fashion Chamber (IFC) Chapter Padang itu, sesuai dengan prakiraan trend 2019/2020.

"Kami mengapresiasi gelaran karya ekonomi kreatif anak bangsa, khususnya Sumbar. Lewat iven ini akan memotivasi para pelaku untuk terus berkarya, berinovasi dan berkolaborasi. Baik kolaborasi antar-pelaku ekonomi kreatif, pemerintah dan masyarakat," kata Ketua Dekranasda Sumbar, Nevi Zuriana, kepada wartawan usai membuka iven itu.

Para desainer yang tampil diajang itu terdiri dari 7 desainer muda (introduction desainer) dan 7 desainer mahir. Para desainer muda itu yakni Buma by Bunga Martassa (Tropical Breeze), Johan Kurniawan (Rosea), Ekcho Rama Khardio (Bunka), Winaya (Slush), Mayenti Tianda Kebaya (The Lap of Luxury), MR Soegito (Kurtaku) dan Nancy AB (1.000 Ramo Ramo Kapujan).

(Desainer IFC Padang); Ressidona (The Treasury of Egypt), Riko Keket (Broken Crown), Alvy Oktrisni (Mr S part2), Rela Tulusia (Imperium), Berry Mirsha (Aequor), De Irma (Diverse) dan Fomalhaut Zamel (Baroque).

Baca juga: PLN Bantu Rp75 Juta, Warga Ikut Berpartisipasi, Hasilnya Jalan Usaha Tani Sepanjang 300 Meter

Di samping pagelaran busana, pada malam puncak acara gala dinner ini juga menampilkan tarian, nyanyian dan pemutaran film. Art Fashion and Culture 2018 ini bertambah semarak, dengan kehadiran artis ibu kota, Fitri Carlina.

Nevi mengharapkan, iven ini bisa menggerakan ekonomi masyarakat. "Jangan melupakan, kita bisa berkembang sesuai perkembangan zaman dan diterima semua kalangan, termasuk dunia internasional," harapnya.

Sementara, Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Sumbar, Derliati mengatakan, pihaknya saat ini berupaya membuka ruang bagi pekerja kreatif untuk menyalurkan karya mereka. Kegiatan ini diharapkan berdampak terhadap usaha kreatif dan mampu menggaet wisatawan datang ke Sumbar.

"Pemerintah tidak menghalangi seseorang untuk mengekspresikan diri melalui karya-karya mereka terutama di bidang fashion. Namun dalam pelaksanaannya, para desainer harus berhat-hati terhadap rambu-rambu yang ada, sehingga mereka dapat berkarya dengan tetap menjunjung falsafah adat, Adat Basandi Syara-Syara Basandi Kitabullah (ABS-SBK)," ucapnya.

Baca juga: Nevi Zuairina: Pendidikan Agama jadikan Siswa Individu yang Bertanggungjawab

Sementara itu, National Board IFC, Fomalhaut Zamel mengatakan, kegiatan ini kolaborasi antara Dinas Pariwisata Sumbar dengan IFC. Di mana, Art Fashion and Culture 2018 ini merupakan penggabungan seni dan fashion dalam berbudaya di Ranah Minang.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan:
IKLAN NOMOR URUT CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG 2024