Kader PKK Dilatih Ciptakan Produk Inovasi dari Sampah, Ini Harapan Suriati Muzni
VALORAnews - Untuk mengoptimalkan pengolahan sampah dan menciptakan produk inovasi di tengah masyarakat, Tim Penggerak PKK Kabupaten Solok Selatan, gelar sosialisasi pengelolaan sampah limbah rumah tangga di aula kantor bupati, Selasa (25/9/2018).
Ketua TP-PKK Solok Selatan, Suriati Muzni mengatakan, kepada seluruh pengurus dan kader PKK untuk terus menerus melakukan usaha peningkatan wawasan, serta mencari peluang-peluang usaha untuk inovasi membangun keluarga.
"Apalagi, yang berkaitan dengan permasalahan sampah. Sebagaimana usaha yang telah dilakukan oleh Pemkab Solsel mewujudkan wilayah yang bebas sampah melalui optimalisasi sistem pengelolaannya," kata dia.
Hal ini, guna mendukung usaha pemerintah dalam oengelolaan sampah. Maka dari itu, PKK disetiap jejangnya dapat mengambil bagian mendukung usaha dalam optimalisasi pengelolaan sampah.
Baca juga: DINKES PESSEL Lakukan Penilaian Dasa Wisma di Air Hitam Silaut
"Sampah adalah bahan sisa dari sebuah proses yang dianggap sudah tidak terpakai dan tidak memiliki kemanfaatan lagi. Sampah, biasanya identik dengan lingkungan, yang terbagi menurut jenis-jenisnya. Berbagai sumber mengatakan bahwa produksi sampah paling besar dihasilkan oleh rumah tangga khususnya dari dapur," katanya.
Menurut Suriati, hampir sebagian besar sampah diproduksi dari aktivitas dapur yang biasa dilakukan oleh seorang ibu. Semisal saat ibu memasak makanan dari mulai persiapan hingga akhir kegiatan, bentuk sampah yang dihasilkan bisa berupa kresek bungkus belanjaan, plastik bungkus lauk pauk, potongan sayur yang tidak ikut diolah, dan juga sisa makanan yang kadang bau karena tidak termakan.
"Sebagai seorang ibu, kita kadang jarang berpikir jauh tentang bagaimana akhir dari sampah itu kemudian. Sampah itu menumpuk di pembuangan sampah akhir," terangnya.
"Bisa dibayangkan, jika satu keluarga dalam satu hari memproduksi sampah 1 kg dikalikan jumlah warga satu jorong yang berjumlah 10 KK sudah menjadi 10 kg. Belum jika dikalikan dengan satu nagari semisal ada 90 produksi sampah akan berlipat menjadi 90 kg. Itu baru lingkup nagari, belum sampah yang di kecamatan dan kabupaten," urainya.
Baca juga: Tim TWG RSSH Tinjau Implementasi Program ILP Bukittinggi
Bahasan mengenai daur ulang sampah, sudah bukan hal yang baru lagi. Hal ini dikarenakan sampah bukan hal yang bisa disepelekan begitu saja. Seiring berjalan waktu sampah menjadi momok tersendiri.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Peneliti dari 3 Perguruan Tinggi jadikan Nagari Lubuk Malako Prototype Desa Adat
- Ketua Dekranasda Solsel Resmikan Mitra Kerinci Galeri
- Mandabiah Kabau Nan Gadang, Khairunas: Pemkab Dukung Pelestarian Budaya
- Bupati Solsel Nilai BBI Bariang Cocok jadi Lokasi Wisata Edukasi
- Dekranasda Solsel Fasilitasi 70 Milenial Dilatih Desainer Andal