Pengurus Masjid Dilatih Tata Kelola Barang dan Uang Rumah Ibadah
VALORAnews - Pengelolaan barang/uang rumah ibadah, mesti dilakukan dengan pola-pola yang mengandung unsur transparansi, akuntabel dan realitis. Ini berkaitan dengan dana bantuan sosial yang tentunya akan diperiksa oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), untuk diberikan nilai openi sebagaimana mestinya.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, saat membuka acara Bimbingan Teknis Pengelolaan Barang/Uang Rumah Ibadah se-Sumatera Barat, di Padang, Senin (13/8/2018).
Nasrul Abit menyampaikan, pengelolaan barang dan uang saat ini sangat perlu menjadi perhatian kita bersama terutama dalam penyelenggaraan keuangan daerah.
Karena laporan pengelolaan barang /uang rumah ibadah akan menjadi penilaian oleh BPK yang berpengaruh juga terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah yang selama ini 5 kali berturut-turut meraih opini Wajr Tanpa Pengecualian (WTP).
Baca juga: Bapemperda DPRD Sumbar Konsultasikan Prolegda Tahun 2025 ke Kemendagri, Ini Hasilnya
Sebenarnya, dengan pengelola pendanaan yang jelas, transparan, akubtabel dan realitis dalam pembangunan rumah ibadah sesuatu yang seharusnya. "Dengan pengelola keuangan dan barang yang baik selain juga menjadi amalan juga menumbuhkan kepercayaan jemaah dan masyarakat," ajak Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga mengingatkan, untuk pengajuan proposal, batas akhir agar masuk dalam perhitungan anggaran tahun 2019 maka pada akhir Maret 2018 sudah mesti masuk dalam hitungan KUA PPAS.
"Proposal dapat dimasuk lewat anggota DPRD Sumbar di daerah pemilihan atau langsung ke gubernur melalui Biro Bina Mental Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat," terangnya.
Bimbingan pelatihan selama dua hari bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman akan pengelolaan barang/keuangan bagi rumah ibadah se-Sumatera Barat, yang selama ini diduga masih sebatas pencatatan tradisional belum menyentuh azas-azas manajemen modren.
Baca juga: Perwira Polisi Ditembak di Solok Selatan, Ini Analisis PBHI Sumbar
Dalam mendukungan wisata halal Sumatera Barat, diharapkan masjid-masijd dan mushalla di pinggir jalan, agar menyediakan tempat wudhuk dan wc yang representatif. Sehingga, tamu-tamu dan wisatawan dapat nyaman dan aman di masjid tempat beribadah dan istirahat sejenak.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro