Ferizal Ridwan Gelar Nobar Film Maha Guru Tan Malaka
VALORAnews - Kegiatan Ramadhan Berbagi Nikmat yang digelar Keluarga Besar Rumah Dinas Wakil Bupati Limapuluh Kota, mengadakan diskusi dan nonton bareng (nobar) film Maha Guru Tan Malaka, Ahad (3/6/2018). Kegiatan ini sebagai upaya memahami perjalanan sejarah Indonesia termasuk kontribusi positif pemikiran- pemikiran Tan Malaka.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan mengatakan, sangat bersyukur karena dalam kegitan ramadhan berbagi nikmat, dapat melaksanakan pemutaran film Maha Guru Tan Malaka, guna mendengarkan pesan moral sekaligus berdiskusi langsung bersama sang produser dan sutradara.
"Sebagai pewaris pemikiran Tan Malaka, melalui diskusi dan pemutaran film ini diharapkan dapat memberikan pesan moral tentang sejarah Tan Malaka, dan menularkan pemikiran Tan Malaka yang positif guna membangun masyarakat," terangnya.
"Atas nama pribadi dan Wakil Bupati Limapuluh Kota serta Keluarga Besar Rumah Dinas Wakil Bupati, saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi tingginya pada produser dan sutradara film Maha Guru Tan Malaka, Daniel Rudi Haryanto," ucapnya.
Baca juga: Rumah Kelahiran Tan Malaka makin Reot Dimakan Usia, Ini Harapan Ketua DPRD Sumbar
Dikesempatan itu, dia juga mengatakan bahwa ide serta kebebasan berfikir yang telah dimotori Tan Malaka lebih dari satu abad lalu itu, merupakan aset penting bagi masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota.
"Tan Malaka merupakan aset penting yang selama ini terlupakan, dia telah memotori kebebasan berfikir yang telah dimulainya lebih dari satu abad yang lalu. Tentu ini merupakan momen bagi masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota untuk menggapai kemajuan, sekaligus ini juga merupakan sebagai kebangkitan Limapuluh Kota menuju kebangkitan pulau Andalas," pungkasnya.
Sementara, Produser Filem Tuan Guru Tan Malaka, Daniel Rudi Haryanto mengatakan, film dokumenter garapannya ini terselenggara berkat bantuan dana dari Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp175 juta.
"Saya mulai mengenal sosok Tan Malaka dari buku-buku pelajaran waktu sekolah, setelah pertemuan saya dengan sejarawan asal Belanda, Harry A Poeze membuat saya semakin tertarik dengan Tan Malaka," terangnya.
Baca juga: Ibu Muda beserta Dua Balitanya Ditemukan Terlantar di Limapuluh Kota
Setelah melakukan serangkaian dialog yang cukup panjang, ungkap dia, akhirnya berhasil membuka mata hati Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan memberikan fasilitasi dana sebesar 175 juta. "Dana itu lah yang kami gunakan ke Eropa menelusuri jejak Tan Malaka di Harlem, Belanda," ungkap Alumni Institut Seni Jakarta itu.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya