Larang Iklan Rokok, Padang Raih Pastika Awya Pariwara
"Dengan dilarangnya iklan rokok, diharapkan bisa mengurangi minat untuk merokok, terutama bagi generasi muda," ujar Feri Mulyani.
Kepala Bapenda Padang, Adib Alfikri mengatakan, dampak dari iklan rokok lebih besar daripada nominal angka PAD yang diperoleh. Masa depan generasi muda serta pengendalian angka penyakit jauh lebih penting.
"PAD dari pajak reklame rokok bisa diganti dengan pajak reklame produk lainnya. Dan itu bisa diupayakan," ujar Adib.
"Saat ini, yang kita butuhkan adalah dukungan masyarakat terhadap komitmen Pemko Padang terhadap KTR," tambahnya lagi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek memberikan apresiasi khusus karena telah melakukan kebijakan berupa pelarangan total iklan rokok di luar gedung agar tidak mempengaruhi anak-anak untuk mulai merokok.
Apresiasi tersebut diterima Provinsi DKI, Kota Padang, Payakumbuh, Pasaman, Bukittinggi, Padangpanjang, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Klungkung.
Nila menjelaskan, pengaturan iklan rokok merupakan komitmen pemerintah untuk melindungi anak dan remaja, karena iklan rokok bisa mendorong anak untuk mencoba rokok, mengulangi perilaku tersebut, hingga akhirnya jadi kecanduan. (rls/vry)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro