Wujudkan Target 100 Persen Jamban, Zainal Abadi: Persoalan Utama di Perilaku Masyarakat

Kamis, 05 April 2018, 19:48 WIB | Wisata | Kab. Padang Pariaman
Wujudkan Target 100 Persen Jamban, Zainal Abadi: Persoalan Utama di Perilaku Masyarakat
Kepala Dinas Kesehatan Padangpariaman, Aspinuddin menerima rombongan Ketua Appoksi, Josrizal Zein bersama SNV Belanda, di kantor bupati di Parik Malintang. (humas)

VALORAnews - Kepala Dinas Kesehatan Padangpariaman, Aspinuddin menegaskan, Setdakab Padangpariaman di bawah kepemimpinan Bupati Ali Mukhni, sangat concern dalam mewujudkan sanitasi sehat di Kabupaten Padangpariaman.

"Untuk mewujudkan itu semua, bupati telah mengultimatum para camat, bagi yang tidak mampu merealiasikannya hingga 2019 mendatang, yang bersangkutan bisa saja diberhentikan dari jabatannya. Bahkan, keinginan bupati, kalau bisa hendaknya pada 2018 ini, Kabupaten Padangpariaman juga telah bisa merealiasikan 100 persen jamban seperti yang ditargetkan pemerintah pusat di 2019 mendatang," sebutnya.

Aspinuddin mengakui, memang ada beberapa kendala untuk bisa mewujudkan target pengadaan jamban sehat dimaksud. Di antaranya alasan tidak adanya dana masyarakat untuk membangunnya. Makanya, Pemkab Padangpariaman berupaya mencarikan solusi. Salah satunya melalui bantuan Badan Amil Zakat (BAZ) Padangpariaman untuk membangun 100 jamban di Kabupaten Padangpariaman.

"Dukungan pendanaan lainnya, juga kita upayakan melalui CSR atau dana sosial dari sejumlah perusahaan lainnya," imbuhnya. (Baca: 36 Persen Warga Padangpariaman BAB Sembarangan)

Baca juga: 25 Jorong di Solsel Diberi Penghargaan Berhasil Hentikan BAB Sembarangan

Koordinator Advokasi Sanitasi dari LSM Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M), Zainal Abadi mengakui kesiapan pihaknya untuk bahu-membahu dan bekerjasama dengan jajaran pihak pemerintah dan masyarakat Kabupaten Padangpariaman, khususnya dalam merealiasikan sanitasi sehat di daerah ini.

Demikian pula halnya untuk merealiasikan target pencapaian 100 persen jamban sehat secara nasional pada 2019 mendatang di Kabupaten Padangpariaman.

"Sebenarnya, persoalan BABS yang utama bukanlah masalah pendanaan, tapi masalah perilaku. Oleh sebab, itu perlu menyusun strategi untuk perubahan perilaku masyarakat," terangnya. (rls/kyo)

Baca juga: 36 Persen Warga Padangpariaman BAB Sembarangan

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: