Liputan Khusus DPRD Bukittinggi: DPRD Bukittinggi Gelar Paripurna Istimewa HJK ke-238, Tiga Tokoh Dianugerahi Penghargaan
BUKITTINGGI (22/12/2022) - Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menegaskan, mempersiapkan generasi nasionalis religius dari Bukittinggi untuk Indonesia sudah selayaknya dirintis. Ini untuk mengurai benang merah sejarah masa silam dan harapan masa depan yang didambakan.
Dalam pergerakan dan perjuangan untuk membebaskan bangsa dari cengkeraman kekuasaan asing, terang Erman, ada sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Bahwa, banyak tokoh pejuang pergerakan kemerdekaan serta pucuk pimpinan bangsa di awal kemerdekaan, berasal dari Minangkabau.
Baca juga: Tabungan Utsman, Penyelamat Pedagang dari Rentenir
"Sudah saatnya kita ulang sejarah untuk melahirkan pemimpin dari Bukittinggi untuk Indonesia," ungkap Erman dalam sambutannya pada rapat paripurna istimewa DPRD Bukittinggi dalam rangka Hari Jadi Kota (HJK) ke-238, Kamis.
Tema HJK tahun 2022 ini, "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat Mendukung Bukittinggi Hebat. Rapat paripurna istimewa yang dihadiri Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy itu, digelar di Balai Sidang Bung Hatta.
Baca juga: Erman Safar Pastikan akan Tetap Urus Orang Susah Jika Terpilih di Periode Kedua
Dalam pengantarnya, Ketua DPRD Bukittinggi, Beny Yusrial menyampaikan, moment peringatan hari jadi kota ini perlu dimaknai dengan melakukan koreksi, instropeksi dan evaluasi.
"Melalui koreksi perbaiki tata kehidupan, melalui instropeksi kita ambil hikmah dari setiap kejadian, melalui evaluasi dari ikhtiar dan usaha yang telah kita lakukan, lalu kita bingkai catatan perjalanan hari ini dan ke depan dengan kerangka kerja yang produktif, kita design sebuah formula masa depan berlandaskan realita dan dinamika kekinian," ungkap Beny.
Baca juga: Erman Safar Paparkan Visi, Misi dan Program ke Warga Aua Kuning
Apa yang dilihat dengan Bukittinggi hari ini, terangnya, merupakan upaya maksimal yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Bukittinggi. Pembangunan tidak pernah bisa dilaksanakan tanpa adanya sebuah pemerintahan yang kuat, yaitu antara Pemerintah dan DPRD Bukittinggi serta dukungan dari segenap lapisan masyarakat Kota Bukittinggi.
Baca juga: Erman Safar-Heldo Aura Konsolidasikan 3000 Tm Pemenangan, Ini Arahannya
"Atas nama DPRD Bukittinggi, apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami berikan kepada Pemerintah Kota Bukittinggi atas keberhasilan, prestasi serta berbagai penghargaan yang telah diraih," ungkap dia.
"Baik di bidang pemerintahan, bidang ekonomi, sosial dan budaya serta kepegawaian maupun bidang lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas penghargaan yang diperoleh baik tingkat provinsi maupun nasional," tambah politisi Partai Gerindra itu.
Baca juga: Erman Safar Kampanye Blusukan di Daerah Dirinya Dibesarkan
Selanjutnya, DPRD tentu berharap adanya inovasi-inovasi baru yang perlu dikembangkan pada tahun-tahun berikutnya, sehingga apa yang diharapkan bersama, dalam mewujudkan masyarakat Bukittinggi yang lebih sejahtera, damai dan agamis dapat tercapai.
Wakil Ketua DPRD Bukittinggi, Nur Hasra membacakan kronologis penetapan Hari Jadi Kota Bukittinggi yang diperingati setiap tanggal 22 Desember. Penetapan HJK bertujuan untuk mengetahui landasan historis kehidupan suatu kota.
Pencarian HJK Bukittinggi, berkembang dari keinginan pemerintah dan masyarakat, untuk merujuk pada umur kota yang lebih tua, sesuai kenyataan fisik kota maupun keberadaan masyarakat. Pemko telah membentuk panitia HJK dengan mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan seminar yang melibatkan ahli sejarah.
Dari hasil seminar itu, penetapan hari jadi kota, harus mengandung nilai integratif, nilai inspiratif, nilai aspiratif, nilai patriotisme dan nasionalisme.
"Dari nilai nilai yang terkandung itu, terungkap dalam hasil seminar, bahwa Hari Jadi Kota Bukittinggi diusulkan pada tanggal 22 Desember tahun 1784," ungkap dia.
Setelah dipelajari dan dibahas Pansus DPRD, dimana dalam surat keputusan nomor 10/SK-II/DPRD/1988 tanggal 15 Desember tahun 1988 dapat menyetujui tanggal 22 Desember 1784 sebagai Hari Jadi Kota Bukittinggi dan berdasarkan SK Wali Kota NO. 188.45-117-1988 tanggal 17 Desember tahun 1988, ditetapkan Hari Jadi Kota Bukittinggi tanggal 22 Desember tahun 1784.
Ketua MUI Bukittinggi, Aidil Alfin menyampaikan, dalam perjalanannya seluruh pemimpin di Kota Bukittinggi memiliki prestasi tersendiri. Termasuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Erman Safar-Marfendi.
"Banyak program yang diluncurkan untuk agama dan masyarakat. Sebut saja Tabunga Utsman, Muatan Lokal dan Satu Kelurahan Satu Rumah Tahfiz," ungkapnya.
Hikmah Tabungan Utsman, program ini sangat membantu alim ulama untuk berdakwah memberikan amanah untuk menjauhi riba. Selain itu, manfaat untuk masyarakat sangat dirasa, larena dapat membantu permodalan, tanpa riba dan memberatkan nasabahnya.
"Semoga ini menjadi kebijakan yang berkelanjutan. Kami ucapkan terima kasih pada pemerintah kota yang telah meluncurkan program keagamaan dan program kemasyarakatan tersebut," harapnya.
Wako dalam pidatonya, mengucapkan terima kasih atas dukungan segenap stakeholders kota dalam gerak langkah pembangunan di kota ini. Tantangan dan tanggung jawab ke depan masih berat, di tengah keterbatasan kemampuan finansial pasca pandemi covid-19.
"Konsentrasi pembangunan daerah harus kita fokuskan untuk aspek pemberdayaan masyarakat di segala lini, yakni pendidikan, kesehatan, kebangkitan ekonomi umat, dan perlindungan sosial," ungkap Erman.
Program pembangunan kota berupa kegiatan-kegiatan yang didanai oleh APBD, terang dia, secara sederhana harus dirumuskan untuk membantu masyarakat miskin, menolong orang-orang susah, menolong anak terlantar, menolong orang tua yang tidak memiliki sanak keluarga dan menolong keluarga miskin untuk dapat hidup layak sehingga memiliki kesempatan untuk mencari nafkah secara wajar, menyekolahkan anak sampai pada derajat pendidikan setinggitingginya.
Selanjutnya, mendapatkan layanan kesehatan tanpa memandang kemampuan ekonomi. "Kita tidak ingin lagi terjadi lagi ada warga sakit yang semestinya di rawat di rumah sakit, tetapi terpaksa menggeletak saja di rumah, karena ketiadaan biaya," ujar Erman.
Data resmi Biro Pusat Statistik tahun 2021 mencatat, masih terdapat 6.900 jiwa penduduk Bukittinggi yang berada dalam garis kemiskinan. Dengan kata lain, sebanyak 5,14% penduduk kota berkategori miskin.
Pemerintah daerah dengan dukungan penuh DPRD akan selalu berupaya selalu hadir di tengah mereka, berupaya membantu mereka, berupaya meringankan beban mereka dengan seluruh kekuatan finansial pemerintah.
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy menyampaikan, peringatan Hari jadi ini merupakan momentum penting dalam sejarah perjalanan Kota Bukittinggi. Melalui peringatan ini diajak sejenak menoleh ke belakang untuk belajar dari keberhasilan dan kegagalan yang telah dilewati, serta tetap berpegang kepada tujuan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, yaitu, peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Bersamaan dengan itu, kita harus dapat menginventarisir semua tugas yang masih tersisa dan masih belum dapat kita rampungkan pada tahun 2021 lalu. Hanya dengan begitu, peringatan hari Jadi daerah sebagaimana yang kita laksanakan hari ini, tidak menjadi sekadar kegiatan seremonial belaka, tetapi menjadi kegiatan yang memiliki makna evaluatif dan reflektif untuk kita memandang dan berjalan ke depan," ungkapnya.
Dia mengapresiasi Kota Bukittinggi dengan PDRB terbesar ke-2 di Sumatera Barat setelah Kota Padang, ditopang oleh 2 sektor utama yaitu perdagangan dan jasa. Kebijakan-kebijakan Pemerintah Kota Bukittinggi guna meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat juga dapat dikatakan efektif dan relatif berhasil.
Hal ini ditandai dengan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), di mana pada tahun 2020 lalu, realisasi PAD Kota Bukittinggi sebesar Rp84 miliar dan pada tahun 2021 jadi Rp91,7 miliar. Selain mengalami peningkatan penerimaan PAD, indikator ekonomi Bukittinggi juga tren positif.
Kota Bukittinggi menempati posisi sebagai daerah dengan produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita tertinggi di Sumatera Barat. "Selamat hari jadi Kota Bukittinggi ke 238," ucapnya.
Dikesempatan itu, Pemko Bukittinggi memberikan penghargaan pada sejumlah tokoh Kota Bukittinggi. Penghargaan pertama diberikan pada Ummi Jawaher, wanita inspiratif, tokoh pendiri Panti Asuhan Aisyiah Bukittinggi
Kedua, penghargaan untuk Guru Nawawi, yang merupakan tokoh pendidik Minangkabau, yang terkenal di Sekolah Raja.
Ketiga, penghargaan untuk Mr Syafrudin Prawiranegara, yang merupakan salah satu tokoh utama dalam kemerdekaan Indonesia, khususnya pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). (ham)
Editor: Mangindo Kayo