Pakem Limapuluh Kota Pelajari Kiat Kerukunan Beragama di Sleman
"Setiap kali ada permasalahan yang menimbulkan keresahan masyarakat, kami segera menyikapi dengan melaksanaqkan rapat-rapat guna mencarikan solusinya. Jika perlu diambil keputusan untuk mengeluarkan surat keputusan bersama (SKB) agar situasi dan kondisi di tengah masyarakat tetap kondusif," tutur Sri.
Menurutnya, masyarakat Sleman cukup toleran dan sangat menghargai perbedaan. Semua aliran kepercayaan bisa hidup berdampingan dengan damai. Para tokoh masyarakat senantiasa duduk bersama setiap kali adanya potensi permasalahan.
Senada, Asisten Intelijen Kejati Yogyakarta, Sri Karyono dalam penyampaiannya mengatakan, salahsatu kiat sukses pengawasan aliran kepercayaan di daerah ini karena adanya pertemuan tim Pakem secara rutin. Sedikit saja ada masalah, pihak terkait langsung turun tanpa mengulur-ngulur waktu.
Baca juga: 8 Nagari di Limapuluh Kota akan Dilewati Jalan Tol, 14 Km Berupa Terowongan
"Saya melihat semua pihak termasuk Forkopimdanya cepat tanggap. Setiap ada potensi masalah, segera disikapi sesuai aturan berlaku. Jadi, suasana kondusif yang tercipta di Sleman ini karena semua pihak cepat tanggap," jelas Tri Karyono yang mantan Kajari Payakumbuh.
Ikut hadir dalam rombongan itu Kajari Payakumbuh Nur Tamam, SH, Kapolres Limapuluh Kota AKBP Haris Hadis, Kapolres Payakumbuh AKBP Kuswoto, serta sejumlah kepala OPD dan staf Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya