Serum Anti Rabies Tak Ada, Korban Gigitan Anjing Dirujuk ke Singapura

VALORAnews - Seorang bocah laki-laki, Aidil Angga Putra (3) warga Jorong Sungai Rambutan, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Kecamatan Sangir, Solok Selatan dirujuk untuk berobat ke Singapura. Dia diduga digigit anjing yang terinveksi rabies. Korban mengalami luka gigitan serius dibagian kepala, tangan dan betis.

Kabid Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Solok Selatan, Yuherdi membenarkan, kejadian itu. Menurutnya, anjing yang diduga terinveksi rabies tersebut merupakan milik orang tua korban.

"Peristiwa tersebut terjadi Ahad (14/1/2018) dan baru dilaporkan ke kami Senin (15/1/2018)," katanya.

Kejadian bermula, saat korban melihat anjing miliknya berkelahi dengan anjing lainnya. Lalu ia melempar kedua anjing tersebut dengan batu.

Baca juga: DPRD Solsel Bahas Strategi Percepatan Pelaksanaan Tugas Legislasi dengan DPRD Sumbar jelang Akhir Masa Jabatan

"Anjing milik orang tua korban lalu mengejar korban dan menggigitnya, pada bagian lengan, kaki, dan kepala korban," jelasnya.

Korban sempat dibawa ke Puskesmas terdekat dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR). Namun, setelah dua hari peristiwa itu, anjing tersebut mati mendadak.

"Mengetahui info tersebut kami bawa kepala anjing tersebut ke laboratorium di Padang untuk mengecek apakah terjangkit rabies. Hasilnya positif," lanjut Yuherdi.

Pihaknya khawatir dengan kondisi korban karena tergigit dibagian kepala. Sehingga, pihaknya merasa perlu untuk memberikan Serum Anti Rabies (SAR) untuk menyelamatkan jiwa korban.

Baca juga: Pemilu 2024 Ganggu Capaian Target Legislasi, Komisi 1 DPRD Solsel Konsultasi dengan DPRD Sumbar

"Namun SAR hanya ada di Singapura, sehingga kami merujuk korban untuk segera dibawa ke sana. Kalau tidak salah hari ini berangkat," tambahnya. (rls)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: