Partisipasi Cenderung Turun, Eka Vidya: Tingkat Kepercayaan Publik ke Parpol dan Politisi Rendah

Senin, 11 Desember 2017, 20:43 WIB | News | Kota Padang
Partisipasi Cenderung Turun, Eka Vidya: Tingkat Kepercayaan Publik ke Parpol dan Politisi...
Akademisi UNP, Eka Vidya Putra didampingi Amnasmen (ketua KPU Sumbar) memberikan paparan tentang pemilu 2019 pada kegiatan sosialisasi yang digelar KPU Padang, Senin (11/12/2017). Sesi ini dipandu Mahyudin (ketua Divisi Keuangan KPU Padang). (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Akademisi Universitas Negeri Padang (UNP), Dr Eka Vidya Putra menilai, banyaknya masyarakat yang tidak memilih atau golput dalam pemilu legislatif, dipicu oleh hilangnya kepercayaan pada partai politik dan politikus.

"Masyarakat sudah jenuh, apalagi dengan banyaknya janji-janji ketika kampanye yang tidak dipenuhi ketika menjabat," katanya di Padang dalam kegiatan sosialisasi penyelenggaraan pemilu serentak 2019 yang digelar KPU Padang, Senin (11/12/2017).

Bersama Eka Vidya, KPU Padang juga menghadirkan Ketua KPU Sumbar, Amnasmen pada kegiatan sosialisasi yang diikuti pimpinan parpol tingkat Kota Padang, tokoh masyarakat serta wartawan media cetak, elektronik dan siber dan undangan lainnya.

Menurut Eka, masyarakat saat ini sudah bijak dalam menilai suatu hal. Misalnya, ketika pemilu, politikus menjanjikan kesejahteraan, namun pada kenyataannya mereka cenderung untuk berpikir soal nasibnya dari tahun ke tahun.

Baca juga: PEMILU 2024, Eka Vidya: Pemilih Mesti Berpikir Outcome jika Memilih Caleg Partai Tertentu

"Oleh sebab itu, parpol memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan kepercayaan tersebut. Salah satu upayanya dengan merekrut kader atau anggota partai yang berkompeten," saran Eka.

"Ketika parpol merekrut orang-orang berkompeten, memiliki norma dan perilaku yang bagus maka kepercayaan masyarakat akan muncul secara perlahan. Mau atau tidaknya masyarakat ikut pemilu, tergantung kepercayaan mereka terhadap orang-orang yang akan dipilihnya" tambahnya.

Kemudian, ia menyarankan, ketika kampanye, politikus jangan melulu menarasikan atau menyuarakan hal-hal yang sulit dicerna masyarakat. Contohnya, politikus sering sekali mengampanyekan kesejahteraan atau memperjuangkan nasib masyarakat.

Sebaiknya, katakan saja hal-hal ringan namun memiliki arti di tengah masyarakat. Hal seperti itu lah yang mesti digencarkan pengurus parpol dan politikus. Seperti, upaya pemanfaatan sumber daya alam, menggerakkan pertanian dan dunia usaha.

Baca juga: Diseminasi Riset Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Pemilu 2019, Ini Penilaian Akademisi UNP

"Buat masyarakat berpikir orang yang mereka pilih benar-benar memperjuangkan nasibnya, dan setelah menjabat politikus wajib merealisasikannya," kata dia.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: