Perempuan Tidak Mandiri, Harneli: Faktor Penyebab Dominan Maraknya KDRT

Jumat, 08 Desember 2017, 22:45 WIB | News | Kota Padang
Perempuan Tidak Mandiri, Harneli: Faktor Penyebab Dominan Maraknya KDRT
Ketua P2TP2A Padang, Harneli Bahar menyematkan pin pada 15 orang wisudawan program SPAR di Kota Padang, Kamis (7/12/2017). (istimewa)

VALORAnews - Sebanyak 15 orang siswa Sekolah Perempuan Akar Rumput (SPAR), jalani prosesi wisuda di aula Bagindo Azis Chan, Balaikota Padang, Kamis (7/12/2017). Selama sekolah, mereka telah mendapatkan berbagai pemahaman dan keterampilan terkait Gender dan Feminisme, Hak Azasi Perempuan, Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi, Kepemimpinan Perempuan, Ekonomi Rumah Tangga, Advokasi, Pengorganisasian Masyarakat, perencanaan advokasi, dan Musrenbang.

"Materi SPAR dipilih berdasarkan hasil assesment kebutuhan peserta, sebelum dilakukan pendidikan. Untuk menentukan materi, terlebih dulu fasilitator melakukan assesment secara partisipatif terkait kebutuhan peserta," ungkap Direktur LP2M, Ramadhaniati, dalam siaran pers yang diterima.

SPAR merupakan sekolah informal bagi kelompok perempuan. Sekolah ini digagas Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan.

Sementara itu, Ketua P2TP2A Padang, Harneli Bahar mengapresiasi kegiatan sekolah perempuan ini. Dalam sambutannya, Harneli menyebutkan berbagai kasus banyak terjadi di sekitar perempuan seperti pelecehan, kekerasan dalam rumah tangga, perdagangan manusia, pornografi, teknologi yang tidak terkendali, hingga kematian perempuan.

Baca juga: Agam Usulkan Festival Rakik-rakik jadi Agenda KEN 2025

Untuk itu, menurutnya, perempuan perlu mendapatkan pemahaman yang kuat tentang peran perempuan sebagai warga negara dan sebagai ibu dalam rumah tangga. Selain itu, menurutnya, lemahnya kemandirian perempuan dapat memicu kekerasan terhadap perempuan.

"Maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak selama ini bermula dari ketidakmandirian perempuan terhadap ekonomi," nilai Harneli.

Sampaikan Uneg-uneg

Kesempatan wisuda yang dihadiri oleh berbagai bidang di pemerintahan, dimanfaatkan peserta SPAR menyampaikan berbagai hal terkait sekolah perempuan.

Baca juga: Administrasi Berbasis Digital dan e-Arsip jadi Keunggulan TP PKK Nagari Sitalang di Lomba Tingkat Provinsi

Desfi Sandri Anita (50), menyorot kekhawatirannya terhadap persoalan perempuan yaitu tingginya angka kekerasan terhadap perempuan. Selain itu, menurutnya selama ini peran perempuan dan laki-laki belum seimbang, cenderung perempuan memiliki beban yang lebih banyak dalam urusan pekerjaan namun demikian perempuan masih saja mandapatkan upah yang kecil dibanding laki-laki, kekerasan masih saja tetap terjadi.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI