Perempuan Tidak Mandiri, Harneli: Faktor Penyebab Dominan Maraknya KDRT

Jumat, 08 Desember 2017, 22:45 WIB | News | Kota Padang
Perempuan Tidak Mandiri, Harneli: Faktor Penyebab Dominan Maraknya KDRT
Ketua P2TP2A Padang, Harneli Bahar menyematkan pin pada 15 orang wisudawan program SPAR di Kota Padang, Kamis (7/12/2017). (istimewa)

Eva Parti Dewi (38), menyorot bagaimana peserta sekolah perempuan sekarang sudah mulai memanfaatkan pekarangan untuk kebutuhan pokok seperti menanam sayuran di pekarangan.

"Setelah kami rinci pendapatan dan pengeluaran di rumah tangga, lebih besar pengeluaran dibanding pendapatan, sehingga keluarga setiap bulan jauh dari kecukupan," terang dia.

Untuk itu, tandasnya, mereka mencoba memanfaatkan pekarangan untuk kebutuhan keluarga.

Baca juga: Komisi II DPR RI Tinjau Kesiapan Pemilu 2024 di Sumbar, Gubernur Ungkap Ratusan Miliar Hibah untuk KPU dan Bawaslu

Yulda Hafril (51), menyorot persoalan Musyawarah Rembug Pembangunan (Musrembang) yang selama ini tidak melibatkan perempuan. Sementara, kebutuhan perempuan sangat tinggi dalam setiap pembangunan.

Tidak efektifnya pembangunan selama ini karena setiap musyawarah tidak meminta pendapat perempuan. Ia juga menyorot penyelenggaraan Musrenbang yang dilakukan dimalam hari sehingga membatasi akses terhadap perempuan.

Afrida (49), menyorot persoalan Penerima Bantuan Iuran BPJS (Peserta PBI), Umumnya peserta PBI yang dibayarkan pemerintah tidak tepat sasaran sehingga banyak keluarga miskin selama ini harus membayar iuran setiap bulan. "Iuran setiap bulan untuk BPJS sangat memberatkan bagi keluarga miskin," ungkapnya.

Selain persoalan PBI BPJS, dia juga berkeinginan untuk membuat Pusat Baca dan Internet Gratis bagi anak-anak sekolah yang mencari tugas. Ini dilakukan di Bukit AC Gunung Sarik.

Yuslinda (43) mengungkapkan bahwa harapannya Pemko Kota Padang mereplikasi kegiatan SPAR ini agar semakin banyak perempuan yang memperoleh pendidikan.

Sejumlah harapan kemudian muncul dari kalangan pemerintah atas alumni SPAR. Diantaranya Ermiati, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3P2KB. Dia berharap, Alumni SPAR perlu dilibatkan jadi narasumber diberbagai kegiatan perempuan seperti PKK, Majelis taklim sehingga perempuan semakin aktif dan berani berpendapat.

Pak Syuferi dari Bappeda, berharap agar alumni SPAR dapat terjun dan berkiprah di kelurahan. Neli dari Dinkes Padang, berharap, dapat mereplikasi pendidikan Kespro dalam SPAR dalam agenda pendidikan buta aksara, pendidikan anak, lansia dan disabilitas. (rls)

Halaman:
1 2
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI