Ini Analisis BMKG Soal Hujan Lebat di Kota Padang
VALORAnews -- Curah hujan yang mengguyur Kota Padang dan sekitarnya, Sabtu (9/9/2017) sejak siang hingga sore, mengakibatkan banjir di sejumlah ruas jalan dan perumahan. Hujan juga mengakibatkan sejumlah penerbangan menuju BIM, dialihkan ke bandara terdekat seperti Pekanbaru dan Medan.
Kasi Observasi dan Informasi BMKG BIM Padangpariaman, Budi Samiaji mengungkapkan, Stasiun Meteorologi Maritim TelukBayur mencatat curah hujan 193.5 mm yang berarti berintensitas ekstrem. Sedangkan Stasiun Meteorologi Minangkabau Padangpariaman mencatat 86 mm (intensitas sangat lebat).
"Pantauan dinamika atmosfer pada 8 dan 9 September 2017, terpantau pola cuaca dominan yaitu adanya pola siklonik yang kuat (daerah tekanan rendah 1005hpa) di wilayah Samudera Hindia barat Mentawai dimana pola ini mengakibatkan pertumbuhan awan-awan hujan," ungkap Budi.
Untuk wilayah Sumatera Barat, terangnya, akibat pola tekanan rendah ini mengakibatkan terbentuknya daerah belokan angin di wilayah pesisir pantai barat Sumatera Barat. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan awan hujan significant di wilayah pesisir pantai Sumatera Barat seperti Pasaman Barat, Agam, Padangpariaman, Kota Pariaman, Kota Padang, Pesisir Selatan bagian utara.
Baca juga: Dinsos Sumbar Salurkan 2.830 Kg Beras untuk Warga Korban Banjir pada 6 Nagari di Sumpur Kudus
"Awan hujan ini sudah terpantau di wilayah barat Mentawai pada pagi hari dan bergerak ke timur ke arah daratan Sumatera Barat pada siang hari. Hujan intensitas sedang kadang lebat durasi lama mulai terjadi pada siang hari dan mulai berhenti pada sore hari," terangnya.
Untuk prospek tiga hari kedepan, terang Budi, potensi hujan sedang kadang lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Mentawai, Padang, Padangpariaman, Kota Pariaman, Tiku, Pesisir Selatan, Pasaman Barat dan sekitarnya terutama pada sore-malam hari serta dapat meluas ke wilayah Padangpanjang, Solok, Bukitinggi, Tanahdatar dan Pasaman.
"Dengan masih terpantaunya pola tekanan rendah di barat Mentawai serta potensi hujan yang masih tinggi, maka perlu kewaspadaan terhadap bencana yang bisa ditimbulkan akibat cuaca seperti banjir, longsor di wilayah Padang, Solok, Padangpariaman, Kota Pariaman, Tiku, Mentawai, Pasaman Barat, Pasaman, Agam, Pesisir Selatan," terangnya. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro