Ingin Anak yang S2 Bekerja, Warga Akabiluru Malah Ditipu Calo CPNS
"Kita mengimbau masyarakat, agar tidak mudah percaya dan tergiur bujuk rayu seseorang yang mengatasnamakan pemerintah daerah atau bupati. Kalau tidak jelas kebenarannya, sebaiknya kroscek dulu kepada OPD terkait seperti BKPSDM," harap Joni, semaeri meminta warga tidak saja hati-hati dari iming-iming dari oknum, tapi juga tidak mudah percaya dengan informasi yang dimuat pada media sosial dan situs yang bukan resmi dari pemerintah.
Dikatakan, penipuan berkedok penerimaan CPNS itu hendaknya diusut hingga tuntas. Untuk penjeraan, siapapun yang terlibat harus ditindak sesuai peraturan berlaku.
"Kalau ada yang merasa dirugikan, silahkan melapor kepada polisi agar kasusnya bisa diusut hingga tuntas," ujar Joni Amir.
Sebelumnya, korban Rahimi yang didampingi saudaranya, Aliusman (50) mengaku didekati oknum yang sering bersileweran di lokasi kantor bupati di Bukik Limau Sarilamak, ketika ia datang ke kantor bupati sekitar setahun lalu untuk memasukan permohonan lamaran kerja puterinya.
Ketika keluar dari kantor bupati, ia bertemu dengan pelaku yang mengaku orang dekat bupati yang bisa menolong puteri korban untuk bisa menjadi CPNS. Tidak hanya sampai di situ, pelaku sempat beberapa kali datang ke rumah korban di Kecamatan Akabiluru, sembari meminta sejumlah uang buat pengurusan proses pengangkatan CPNS tersebut.
Pelaku mengaku, bisa menyisipkan nama puteri korban masuk ke dalam penerimaan CPNS yang akan diterima Pemkab Limapuluh Kota sebanyak 120 orang.
"Saat didekati pertama kali di lokasi kantor bupati di Bukik Limau Sarilamak, saya beranggapan pelaku merupakan pegawai Pemkab Limapuluh Kota," terangnya.
"Saya yakin kalau pelaku benar-benar orang dalam yang bisa menolong anak saya menjadi CPNS," tutur Rahimi sembari berharap pelaku segera mengembalikan uangnya yang sudah disetorkan kepada pelaku sebanyak empat kali hingga berjumlah lebih dari Rp15 juta.
Korban mengaku baru menyadari ada yang tidak beres ketika pelaku terus berkilah dan berusaha menghindar serta menghalanginya menanyakannya langsung kepada bupati. (rls/kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya