Unand Tolak Mahasiswa LGBT, Tan Rajo: Perlu Didukung Karena Itu Penyakit Menular
VALORAnews - Presidium KAHMI Sumbar, Khairul Anwar menilai, kebijakan kampus Unand yang tidak menerima calon mahasiswa berperilaku lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), merupakan hal biasa dan tak perlu diributkan. Menurutnya, hal ini tidak terkait dengan hak mendapat pendidikan yang layak maupun HAM sekalipun.
"Kaum LGBT itu termasuk orang berkebutuhan khusus. Mereka seperti siswa sekolah luar biasa. Sama dengan pecandu Narkoba, harus ada lembaga khusus merehabilitasinya," ujar Khairul Anwar menyikapi kebijakan Unand yang mewajibkan mahasiswanya menandatangani surat pernyataan yang salah satu pointnya terkait LGBT, Sabtu (29/4/2017).
Kaum LGBT itu, kata Khairul Anwar, merupakan penderita penyakit. "Kampus mereka (pengidap LGBT-red) adalah kampus khusus, bukan kampus biasa seperti Unand atau lainnya. Virus LGBT ini bisa menyebar ke warga kampus lainnya," tegas Khairul yang juga Satgas BNN Sumbar ini.
Dikatakan Khairul Anwar, dirinya sangat mendukung pelaku LGBT mendapat pendidikan sebagai amanat undang. "Tapi bagaimana upaya semua pihak, agar mereka dididik dan direhab secara khusus. Jika mereka telah pulih, kembalilah ke Unand, UNP atau kampus lain," ujar pria yang lebih dikenal dengan panggilan Tan Rajo itu.
Baca juga: Pengidap HIV di Daerah Tujuan Wisata adalah Pelaku LGBT, Ini Arahan Pjs Wako Bukittinggi
Jika tidak sehat juga, urai Khairul Anwar, maka mereka harus tetap mendapatkan pendidikan di kampus rehabilitasi LGBT.
"Jadi saya minta berbagai pihak termasuk LBH, Nurani Perempuan, LAMPK Unand dan lainnya, menjalankan amanat undang-undang dalam keterkaitannya dengan hak. Tidak bisa memakai kaca mata kuda, saya sangat patuh kepada UU dan regulasi negara," ujarnya.
Unand atau Kampus lain, tidak menerima mahasiswa LGBT, menurut Khairul Anwar, tidak berarti melarang hak mereka berpendidikan.
"Ayo kita letakkanlah sesuatu di tempatnya. Jangan latah dengan UU, HAM dan aturan lain apalagi berdalih keadilan. Sadarkah kita semua, LGBT itu penyakit. Maka, mari kita didik dia dengan layak, berkeadilan, profesional dan proporsional," harap Khairul Anwar.
Baca juga: Kasus Asusila Meruyak di Sumbar, Ini Arahan Mahyeldi
Khairul Anwar juga mendesak Wagub Sumbar, untuk melihat ini tidak sekadar menyuruh pelaku LGBT angkat kaki dari tanah Sumbar.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar