Irwan Apresiasi UBH atas Upaya Pengurangan Resiko Bencana
VALORAnews - Pemprov Sumatera Barat mengapresiasi Universitas Bung Hatta atas segala kepedulian terhadap kebencanaan, yang terus melakukan upaya sosialisasi pengurangan resiko bencana di Sumatera Barat.
"Kita semua mengetahui bahwa Sumatera Barat merupakan salah satu daerah rawan bencana, tsunami, gempa, banjir, longsor, dan lainnya. Banyak orang menyebut sebagai daerah supermaketnya bencana," ungkap Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno pada Seminar Awereness Rising, Pengurangan Resiko Bencana Provinsi Sumatera Barat, Balai Caraka UBH Kampus 1 Prolamator, Rabu (15/2/2017).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Yayasan UBH Prof. Dr. Fahri Ahmad, Rektor UBH Prof. Niki, Kepala BPBD Sumbar, Nasrizal, Kepala Badan Litbang serta beberapa narasumber lainnya.
Dikatakan Irwan Prayitno, seminar yang dilakukan UBH ini, merupakan salah satu kepedulian tersebut. Ini seakan-akan telah menjadikan UBH fokus terhadap sosialisasi dan pengetahuan tentang upaya pengurangan resiko bencana di Sumatera Barat.
Baca juga: Mahasiswa Fakultas Hukum UBH Pelajari Proses Legislasi di DPRD Sumbar
Setiap komponen daerah, masyarakat di Sumatera Barat mesti selalu waspada dan siaga terhadap setiap resiko bencana. Menyadari ini, maka berdoa juga merupakan salah satu kekuatan mengurangi resiko bencana. "Islam mengajarkan kekuatan doa adalah sesuatu menguatkan keyakinan dan ke taqwa, kita kepada Allah SWT," tukas Irwan.
Doa juga merupakan sebuah upaya pengurangan resiko bencana. "Karena kita telah melaluinya dan beberapa kenyataan telah memberi bukti kepada kita, semoga kita setiap hari semakin meningkatkan nilai-nilai taqwa dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT," ajak Irwan Prayitno.
Disebutkan Irwan, usaha pengurangan resiko bencana di Sumatera Barat, hendaknya semakin memperkokoh koordinasi lintas sektor dan kerjasama BPBD, tim penanggulangan masing-masing daerah yang saling bersinergis. Selama ini, hal itu sudah dinilai cukup baik.
Selain itu, dalam upaya mengurangi resiko bencana, contoh bencana banjir, dengan melakukan pembersihan lokasi sungai sampai ke hulu, membangun shelter di daerah zona merah tsunami sebagai tempat penyelamatan dan membuat jalur evakuasi tsunami.
"Mari kita selalu waspada terhadap resiko bencana di Sumatera Barat, karena bencana tidak dapat diprediksi kapan terjadinya. Kepada panitia nantinya hasil seminar ini dapat ditindaklanjuti, sebagaimana baik serta kepada semua donatur dan kepedulian pihak pihak terus memberikan perhatian terdapat bencana di daerah ini, kami ucapkan terima kasih dan apresiasi," ungkap Irwan. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Mahyeldi: Potensi Gempa Megathrust Mentawai Sudah Diinformasikan sejak Lama
- Pusdatin Bawaslu RI Nobatkan Sumbar Peringkat 1 Terinformatif
- Pemprov Sumbar Gelar Rapat Evaluasi Administrasi Pembangunan Triwulan III di Agam
- Sumbar Berlakukan Pemutihan Pajak Kendaraan, Berakhir 30 September 2024, Ini Keuntungannya
- Semua Konsumen Wajib Pakai QR Code Beli BBM per 1 Oktober 2024, Ini Cara Daftar dan Dokumen yang Disiapkan
Bupati Perpanjang Masa Jabatan Bamus Nagari di Kabupaten Agam
Kabar Daerah - 16 September 2024
Pasbar hanya Terima 4 Nakes di Rekrutmen PPPK Tahun 2024
Kabar Daerah - 15 September 2024