Anggaran untuk Penilitian Minim, Ketum P-ADRI: Dosen Kerap Patah Arang
"Program bagi para dosen untuk menulis sekaligus memublikasikan hasil penelitiannya, sudah ada dianggarkan pemerintah. Namun, alokasinya masih kecil," ujar Ahmad Khatoni usai pelantikan pengurus DPD P-ADRI Sumbar periode 2017-2021 serta pembukaan International Conference MoU Multy Campus OJS Training dan Penulisan Jurnal International Terindex Scopus, Minggu (5/2/2017) di aula LPMP Sumatera Barat.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga dinilai belum menyentuh pada pemerataan pada perguruan tinggi. Di Indonesia ini ada sekitar 4 ribu perguruan tinggi swasta (PTS) dan 300 yang perguruan tinggi negeri (PTN).
"Rata-rata, dananya diberikan dulu pada PTN, baru setelah itu ke PTS. Nah pola pikir birokrasi pemerintah seperti itu harus diubah, karena baik dosen yang ada di PTS maupun PTN, sama-sama anak bangsa yang perlu dicerdaskan," tegas Ahmad Khatoni.
Dia mengaku, kini DPP P-ADRI juga sedang membuat Sikopus (sumber ilmiah, komunitas dan pustaka) yakni database publikasi artikel publikasi ilmiah yang dimiliki Elsevier. Terkait keberadaan Sikopus itu, Ahmad mengaku pihaknya sudah menjadi kerjasama dengan 25 perguruan tinggi luar negeri dan sekitar 200 perguruan tinggi dalam negeri.
Baca juga: Baru 7 Buah Prodi di Kopertis X Berakreditasi A
Tujuan kerjasama itu tidak lain, agar karya ilmiah maupun jurnal yang dibuat para dosen bisa dijadikan bahan seminar Internasional. "Hingga saat ini, sudah ada sekitar 790 artikel atau jurnal Internasional yang sudah ditayangkan melalui situs ADRI," terang Ahmad Khatoni.
Dirinya juga menyebutkan, akan buat International jurnal indeks dengan pihak perguruan tinggi di Singapura. Tujuannya, agar jurnal yang dibuat para dosen Indonesia, bisa terindeks secara Internasional. "Hal ini sekaligus menjadi kredit poin bagi dosen yang membuat karya tulis," tukasnya.
Sementara, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumbar, Rudi Kusuma yang juga ketua pelaksana seminar Internasional P-ADRI bertema 'Opportunities and Challenge Towards ASEAN Integration' mengungkapkan, ada sekitar 200 lebih jurnal para dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam kegiatan seminar kali ini.
"Dari jumlah sebanyak itu, sekitar 192 jurnal yang bisa diterima untuk seminar Internasional dan hanya 40 orang peserta di antaranya yang masuk tahap jurnal in focus," ungkap Rudi Kusuma. (kyo)
Baca juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan Tinggi, Nasrul Abit: Pemprov Siap Bersinergi dengan P-ADRI
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar