Grand Design Komplek Museum Tan Malaka Mulai Disiapkan

Senin, 02 Januari 2017, 18:07 WIB | Wisata | Kab. Lima Puluh Kota
Grand Design Komplek Museum Tan Malaka Mulai Disiapkan
Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan bersama para tokoh peduli perjuangan Tan Malaka, memberikan keterangan pers di Masjid Jami' komplek Museum Tan Malaka, Senin (2/1/2016) terkait rencana pemindahan kuburan Ibrahim Dt Tan Malaka dari Desa Selo Pan
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Perhatian publik terhadap pemikiran dan perjuangan pahlawan revolusi Ibrahim Dt Tan Malaka kian meningkat. Setelah dialog rencana pemindahan jasad Tan Malaka di STAIN Kediri beberapa waktu lalu, kini pemkab Limapuluh Kota bersama YPP-PDRI, Tan Malaka Institute (TMI) dan Keselarasan Bungo Setangkai, mulai membahas rencana pembangunan komplek Museum Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang.

Dalam waktu dekat, di samping menyusun rencana penjemputan jasad Tan Malaka dari Desa Selo Panggung, Kediri ke Pandam Gadang, Limapuluh Kota, pemkab bersama sejumlah lembaga peduli sejarah Sumatera Barat, sedang menyiapkan grand design atau maket pembangunan komplek Museum Tan Malaka.

Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan saat jumpa pers di Masjid Jami' komplek Museum Tan Malaka, Senin (2/1/2016) siang memastikan, proses rencana pemindahan jasad Tan Malaka, sudah memasuki tahap pengurusan administrasi di Kementerian Sosial RI.

"Insya Allah, prosesi pelepasan tim penjemputan, akan kita gelar secara adat di Pandam Gadang, pada 14 Januari 2017 ini berkaitan memperingati peristiwa Situjuah, mata rantai PDRI," sebut Ferizal.

Baca juga: Rumah Kelahiran Tan Malaka makin Reot Dimakan Usia, Ini Harapan Ketua DPRD Sumbar

Dia menyebut, penjemputan jasad didasari keinginan pihak keluarga dan ahli waris, karena Tan Malaka merupakan seorang pucuk adat dan raja pada Keselarasan Bungo Setangkai. Adapun secara syariat Islam, pemindahan jasad Tan Malaka dibolehkan karena tiga unsur, pertama, apabila belum diselenggarakan secara syariat Islam, kedua tidak dimakamkan di tanah milik atau kekuasaannya, ketiga, untuk mencari kebenaran di atas sengketa.

Dalam prosesi tersebut, pemerintah daerah, Pemnag bersama Keselarasan Bungo Setangkai dan lembaga peduli perjuangan Tan Malaka, sudah menyiapkan panitia penjemputan. Menurut rencana, selepas penggalian makam, akan dilakukan kirab yang melalui 36 daerah yang pernah jadi basis perjuangan Tan Malaka di Pulau Jawa dan Sumatera, mulai dari Kediri hingga Limapuluh Kota.

Ferizal mengajak, seluruh unsur masyarakat hingga para tokoh peduli, ikut menyukseskan prosesi tersebut. "Di samping pemindahan jasad Bapak Republik, tuntutan utama kita tetap pada satu niat, bahwa jasa dan pemikiran Tan Malaka tidak layak dikubur bersama jasadnya yang sudah mati. Kami selaku pemerintah daerah dan pengurus YPP-PDRI, akan terus menuntut kompensasi, pengakuan kepahlawanan dan pembangunan bagi daerah basis perjuangan beliau, ke pemerintah pusat," sebut Ferizal Ridwan.

Sementara, Direktur TMI Sumatera Barat, Yudilfan Habib Dt Monti menyebutkan, kepedulian pemerintah dan masyarakat atas kiprah kepahlawanan dan pemikiran Tan Malaka, mesti terus digelorakan sebagai upaya pelurusan sejarah. Karena saat ini, selain pengakuan sebagai pahlawan nasional, Tan Malaka secara pendidikan, belum diketahui secara dalam oleh generasi bangsa.

Baca juga: Ibu Muda beserta Dua Balitanya Ditemukan Terlantar di Limapuluh Kota

"Padahal, pengaruh pemikiran Tan Malaka, berhasil menghantarkan kemerdekaan bagi republik ini, termasuk lebih dari 19 negara dari penjajahan kolonialisme. Ini lah yang harus kita gali, kita pelajari, sebagai reverensi pengetahuan bagi pembangunan bangsa. Beliau bukan cuma pahlawan nasional, tapi seorang pahlawan internasional," tutur Habib.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN NOMOR URUT CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG 2024