Kemacetan Parah di Simpang Tunggul Hitam Dipicu Warga Menyeberang

Sabtu, 15 Oktober 2016, 16:20 WIB | News | Kota Padang
Kemacetan Parah di Simpang Tunggul Hitam Dipicu Warga Menyeberang
Serombongan warga, dengan bantuan personel Sat Lantas Polresta Padang, dipandu menyeberang di Simpang Tunggul Hitam, Jumat (14/10/2016) pagi. Momen menyebrangkan orang ini, ditenggarai sebagai pemicu kemacetan makin parah di kawasan ini. (mangindo kayo/va
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Mulai dari Senin hingga Jumat setiap pekannya, kemacetan panjang selalu menghiasi ruas Jalan Jl Hamka, Padang tepatnya di pertigaan menuju kawasan Tanggul Hitam, Kecamatan Padang Utara. Ekor antrian kendaraan yang kerap sudah lapis tiga di ruas jalan dua jalur itu, bahkan bisa sampai ke pintu masuk eks Bandara Tabing. Biasanya, ekor antrian kendaraan sampai depan pool taxi Blue Bird.

Disayangkan, kemacetan yang sudah jadi rutinitas harian ini, seperti tak ada niat untuk dicarikan jalan keluarnya oleh Pemko Padang. Dianggap seperti sesuatu yang harus diterima pengendara yang lewat setiap pagi hari, di kawasan itu.

"Dari arah Tunggul Hitam, antrian kendaraan juga panjang. Antara mobil dan sepeda motor saling berebut, untuk bisa keluar dari kemacetan yang terjadi di pagi jelang jam masuk sekolah atau kantor itu," ungkap Debi, seorang warga Perumdam Tanggul Hitam, Padang, Sabtu (15/10/2016).

Pantauan di lapangan, puncak kemacetan itu biasanya terjadi pada pukul 06.40 hingga 07.30 WIB. Saat kerata api dari Pariaman menuju Padang melintas, sekitar pukul 07.15 WIB setiap paginya, merupakan waktu puncak kemacetan. Karena, kendaraan dari arah Tunggul Hitam tak bisa lewat karena dihalangi pintu perlintasan kereta. Begitu juga pengendara yang akan memasuki Tunggul Hitam, tak bisa berbelok.

Baca juga: Granat Sumbar: Gerakan Anti Narkoba Layak Masuk Kurikulum Muatan Lokal di Setiap Satuan Pendidikan

Jika dicermati, kemacetan di titik ini tak sepenuhnya disebabkan kendaraan yang keluar atau masuk ke kawasan Tunggul Hitam. Melainkan, lebih banyak disebabkan faktor orang yang akan menyeberang. Pada pagi hari itu, mulai dari anak sekolah, pekerja sektor informal hingga orang kantoran, menyeberang di titik itu. (Baca: Macet Simpang Tunggul Hitam, Aprianto: Jembatan Penyeberangan Orang Solusinya)

Mereka melintas jalan dibantu pengawalan personel kepolisian, baik itu personel Brimobda Polda, Satlantas, dan personel Polsek Padang Utara yang berkantor tak begitu jauh dari pertigaan Tunggul Hitam ini. Saat melintas inilah, panjang kemacetan bertambah setiap waktu. Karena, petugas menghentikan laju setiap kendaraan yang lewat, untuk memberi kesempatan pada warga untuk menyeberang.

"Walau menyebarang itu hanya butuh waktu puluhan detik saja, tapi bagi pengemudi kendaraan yang berhenti, membutuhkan waktu cukup lama untuk kembali jalan. Ini lah yang membuat kemacetan makin bertambah panjang pada pagi itu. Begitu juga waktu sore hari jam pulang kantor," ungkap Ari, PNS di gubernuran Sumbar.

Kemacetan yang terjadi di Simpang Tabing, Kecamatan Koto Tangah, tepatnya di depan Stasiun Kerata Api Tabing, penyebabnya juga relatif sama dengan kejadian di simpang Tunggul Hitam. Namun, kemacetan di Simpang Tabing ini, relatif tidak separah simpang Tunggul Hitam. (kyo)

Baca juga: 10 Anak Terlibat Peredaran Narkoba di Padang Selang 3 Bulan Terakhir

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: