Parkir Meter di Padang, Aprianto: Sosialisasi Kurang, Konsistensi Minim

VALORAnews - Fraksi Perjuangan Bangsa DPRD Padang, menyorot penerapan parkir meter pada rapat paripurna pengesahan KUA-PPA perubahan APBD 2016. Fraksi gabungan dari PDI Perjuangan dan PKB ini kemudian membandingkannya dengan penerepan smart card (Brizzi) pada bus Trans Padang.

"Kartu Brizzi yang digunakan sebagai pengganti tiket bus Trans Padang, masih belum efektif walau telah lima bulan disosialisasikan ke tengah-tengah masyarakat," ungkap juru bicara Fraksi Perjuangan Bangsa, Aprianto, Senin (19/9/2016).

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, fraksinya secara prinsip menyetujui keinginan pemko untuk menambal kebocoran dalam pemungutan retribusi. Mereka juga dapat memahami, keinginan pemko untuk menambah pendapatan asli daerah.

"Diperlukan sosialisasi yang massif, agar masyarakat bisa memahami apa tujuan dari penerapan parkir meter ini. Rasanya, tak cukup waktu sosialisasi yang sebulan itu," tegas Aprianto.

Baca juga: Andree Algamar Dilantik jadi Pj Walikota Padang, Mahyeldi: Selesaikan Permasalahan Masyarakat

Selain itu, Aprianto juga mengingatkan Dinas Perhubungan dan Kominfo, untuk konsisten dalam menjalankan kebijakan yang telah disepakati bersama.

"Jangan seperti penerapan kartu Brizi di bus Trans Padang yang terkesan ada pembiaran pemakaian karcis seperti biasa. Kalau sudah disepakati, jalani secara konsisten dan penuh tanggung jawab dengan segala konsekwensi resikonya," tegas Aprianto.

Selain itu, Aprianto juga menyorot tak adanya laporan berkala dari Pemko ke DPRD Padang, terkait target dan realisasi pencapaian pendapatan asli daerah (PAD). Apakah itu berupa laporan bulanan, triwulan maupun semester dan tahunan.

"Sudah berapa persen realisasi pencapaian PAD hingga bulan September ini, dari yang sudah ditetapkan," tanya anggota DPRD Dapil Padang Selatan dan Padang Timur ini. (kyo)

Baca juga: Pindah Partai di Pemilu 2024, Dua Anggota PAW DPRD Padang dari Partai Berkarya Dilantik

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: