NDC Unand Fasilitasi Civitas Akademika Berdayakan Nagari
VALORAnews - Membangun Indonesia dari pinggiran, salah satu dari program nawa cita Presiden RI, Joko Widodo, bakal diimplementasikan akademisi Universitas Andalas melalui wadah Pusat Studi Pengembangan Nagari atau Nagari Development Centre (NDC). Lembaga ini bakal diluncurkan, Dirjen Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kemendes, Prof Ahmad Erani Yustika, Selasa (6/9/2016) di Kampus Unand Limau Manis.
"NDC ini didirikan sebagai fasilitator seluruh elemen civitas akademika Unand, terkait action pengabdian masyarakat. Sesuai namanya, NDC akan concern pada pemberdayaan nagari yang periode sekarang ini mendapat kucuran anggaran dari pusat berupa Dana Desa. Hadirnya akademisi Unand melalui NDC ini, diharapkan bisa mempercepat pembangunan di segala bidang di setiap nagari yang adsa Sumbar ini," ujar Direktur NDC Unand, Erigas Ekaputera pada relis yang diterima, Senin (5/9/2016).
NDC diharapkan bisa mengakomodir banyaknya guru besar maupun staf pengajar, yang melakukan pengabdian masyarakat di berbagai bidang. Lembaga NDC ini juga telah di-SK-kan Rektor Unand, Prof Tafdil Husni dengan nomor 425/XIV/A/UNAND-2016. Rektor Unand juga didaulut sebagai pelindung dengan penanggung jawab Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Mendampingi Erigas Ekaputra, Feri Arlius didapuk jadi wakil ketua, Fadli Irsyad (sekretaris), Delvi Yanti (bendahara), Harry Effendi (Kordinator Program), Indraddin (Kordinator Capacity Building), Eri Setyanto (sekretariat). Untuk peneliti dan pengabdi, bakal diisi dari akademisi Unand, pegawai dan tenaga pendidikan, mahasisa, alumni serta tenaga profesional lainnya.
"NDC menyadari, percepatan pembangunan nagari di Sumbar harus dengan prinsip bahu-membahu dan gotong-royong seluruh elemen masyarakat, terutama anak nagari baik di kampung maupun di perantauan," ungkap Erigas Ekaputra yang menginisiasi lahirnya NDC bersama Feri Arlius.
NDC Unand ini dinilai strategis, apalagi bergulirnya Dana Desa yang penggunaannya harus melalui perencanaan dan analisa program. Sehingga, dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat secara ekonomis. Selain itu, juga mempersiapkan daya saing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), lewat program bakaba (Bangun Kampuang Basamo) yang digagas NDC.
"Pusat Pengembangan Nagari juga berfungsi sebagai pusat pengembangan sains dan teknologi maju berbasis nagari, sebagaimana terdapat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, upaya pemerataan pembangunan mencakup pemerataan antar golongan masyarakat dan pemerataan antar wilayah, dilakukan dengan menyebarkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kreatif yang didukung seluruh sarana infrastruktur yang diperlukan," ujar Eri.
Pada peresmian besok, tambah Feri Arlius, bakal dihadiri para dosen pengabdi, pegawai/tenaga kependidikan, alumni, mahasiswa dan tenaga profesional, lebih kurang 150 orang yang cukup antusias untuk mengabdikan dirinya melalui program bakaba. "Dari tabulasi tingkat kesediaan para akademisi Unand, ada sekitar 70 dosen berbagai bidang ilmu, siap mengabdi untuk nagari," ujar Feri.
Baca juga: Fateta Unand Siap Lahirkan Mahasiswa dengan Kecakapan Hidup Abad 21
Menurut Erigas, pusat pengembangan nagari berdiri atas pengalaman beberapa akademisi Unand menjadi staf ahli di beberapa nagari di Sumbar sejak 2007 sampai sekarang. "Ada 13 nagari yang saya lakukan pendampingan sebagai staf ahli, juga beberapa kali kegiatan KKN Universitas Andalas, KKN Nasional serta Internasional. Ternyata banyak potensi besar, jika dilakukan pendekatan akademis dengan praktek ada di nagari-nagari di Sumbar," ujarnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar