Parkir Meter Tidak Mematikan Peran Lain
VALORAnews - Munculnya penolakan sejumlah petugas parkir terhadap keberadaan parkir meter, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menegaskan bahwa kehadiran sistem parkir meter di Kota Padang tidak akan mematikan peranan lain yang selama ini bergerak di bidang perparkiran. Namun justru akan merasakan dampak positif dari parkir meter tersebut.
"Kami sampaikan, yakinlah warga yang selama ini berperan aktif dalam parkir di lapangan, ke depan akan kita perankan sesuai kompetensinya sehingga bisa menjalani hidup lebih baik di Kota Padang," ungkap Mahyeldi dikutip dari siaran pers Humas Pemko Padang, Sabtu (3/9/2016).
Dalam penerapan parkir meter di Kota Padang, Mahyeldi mengaku sangat memahami penentangan yang dilakukan segelintir masyarakat. Menurut Mahyeldi, sikap yang ditunjukan sangat wajar.
"Tapi Pemko Padang berprinsip, setiap derap langkah pembangunan di Padang, warga yang ada di sekitar lokasi akan merasakan keuntungan dan manfaatnya," sebutnya.
Baca juga: Banjarmasin Contek Sistem Parkir Meter
Mahyeldi melihat bahwa selama ini masih banyak kawasan parkir di Padang yang belum terkelola dengan baik. Karena itu kawasan parkir yang belum terkelola nantinya akan dimaksimalkan oleh pemerintah.
"Kita akan maksimalkan itu dan kita akan bersinergi dan bekerjasama dengan masyarakat," paparnya.
Sementara itu secara terpisah, pengamat kebijakan publik dari Universitas Andalas Aidinil Zetra menuturkan bahwa penerapan parkir meter di Kota Padang dianggap cukup brilian. Terutama bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Dari segi pendapatan asli daerah, metode parkir meter tentu lebih baik dibandingkan dengan parkir yang dipungut oleh orang. Karena peluang penguapannya jauh lebih kecil," terang Aidinil saat dikonfirmasi.
Baca juga: PT Mata Investasi Rp3,6 M untuk Parkir Meter
Aidinil berharap penerapan parkir meter tidak memeberatkan masyarakat pengguna yang secara rutin dan lama di suatu kawasan parkir meter. Termasuk pengawasan dan sanksi yang harus diberlakukan secara ketat. "Jika tidak, orang biasanya akan enggan membayar ke mesin, terutama yang merasa parkirnya tidak lama," cecar akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unand itu. (vri)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar