Sebulan, Dua Novel Diluncurkan di Kampus UNP
VALORAnews -- Sebulan ini, dua novel diluncurkan di kampus Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat. Itu menandakan, kampus terbesar di jantung kota Padang itu, memiliki penulis muda kreatif dan produktif di bidang kepenulisan.
Pekan lalu, di aula Fakultas Teknik, novel "Kamu Itu Subhanallah" karya Nova Eka Putri (Mahasiswi Jurusan Biologi F-MIPA) diluncurkan dan didiskusikan. Pembicaranya, Muhammad Subhan (Penulis dan Pegiat Forum Aktif Menulis Indonesia) dan Boy Chandra (Novelis). Acara itu dihadiri 200-an peserta.
Sementara, Minggu (24/05/2015), di Teater Tertutup FBS, novel "Di Bawah Langit Dua Benua" karya Rofiq L Hayat (Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni) juga diluncurkan. Usai peluncuran, buku itu dibedah dan didiskusikan Muhammad Subhan (Penulis dan Pegiat Forum Aktif Menulis Indonesia) dan Alizar Tanjung (Penulis dan Pegiat Rumahkayu). Sebanyak 250-an peserta menghadiri acara itu.
Pembantu Dekan III FBS UNP, Esi Maestro yang secara resmi meluncurkan novel "Di Bawah Langit Dua Benua," memberikan apresiasi atas terbitnya buku karya mahasiswa FBS. "Sudah sepatutnya, dari FBS, lahir penulis-penulis fiksi yang mengharumkan nama UNP dan dapat memotivasi mahasiswa lainnya ikut berkarya," kata Esi Maestro.
Baca juga: DPRD Sulawesi Tenggara Pelajari Motivasi Pemprov Sumbar Tolak Ritel Besar Masuk Pasar
Pembahas novel itu, Muhammad Subhan, mengatakan, novel "Di Bawah Lagit Dua Dunia" memiliki kekayaan diksi dan kekuatan deskripsi. Penulisnya cukup detail menulis objek-objek sejarah di negara-negara yang dikunjungi para tokoh cerita. Itu menandakan penulis telah melakukan riset sebelum novel itu ditulis.
"Meski kekurangan tetap ada, terutama soal editing dan logika cerita di beberapa bab, namun novel ini mengundang penasaran pembaca dan endingnya mengejutkan," kata Muhammad Subhan. (Baca: Novel Petualangan Petualangan itu Bernama Di Bawah Langit Dua Benua)
Sementara, menurut Alizar Tanjung, novel "Di Bawah Langit Dua Benua" berpeluang digarap lebih mendalam lagi. "Ide ceritanya bagus, tapi ada beberapa bagian cerita yang perlu dibaca ulang dan dieksploitisir sehingga akan lebih menarik," kata penyair asal Solok yang menulis novel "Anak-Anak Karangsadah" dan dalam proses terbit. (relis)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Bapemperda DPRD Sumbar Konsultasikan Prolegda Tahun 2025 ke Kemendagri, Ini Hasilnya
- Perwira Polisi Ditembak di Solok Selatan, Ini Analisis PBHI Sumbar
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah