Si Sulung Lulus di Perkapalan ITS, Ibu Banting Tulang Ngojek

Jumat, 15 Mei 2015, 16:58 WIB | News | Kota Padang
Si Sulung Lulus di Perkapalan ITS, Ibu Banting Tulang Ngojek
Foto bersama Ibu Elli (44) dengan si sulung berprestasi, Yogi(18) saat memasukkan permohonan ke Graha Kemandirian Dompet Dhuafa Singgalang, Rabu (13/5/2015). (istimewa)

VALORAnews -- Batas waktu terakhir mengikuti ujian kesehatan di jurusan Teknik Perkapalan Institut Teknologi Surabaya (ITS), Jumat (5/6/2015) makin dekat. Namun, uang untuk memberangkatkan putra sulungnya, Yogi Madra Delta (18) yang lulus perguruan tinggi negeri di daerah timur Pulau Jawa melalui jalur SBMPTN itu, masih jauh dari kata mencukupi.

"Pengumuman kelulusan Yogi pada Sabtu (9/5/2015) lalu, memang jadi hari bahagia kami. Karena ketiadaan biaya, membuat saya berpikir seribu kali, melepas Yogi menempuh perkuliahan di ITS," ungkap ibunda Yogi, Elli Delfita (44), yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang ojek di seputaran perumahannya di Jl Perjuangan Raya, Tunggul Hitam, Padang.

Yogi lulus lewat jalur SBMPTN, setelah mengikuti Bimbel Beasiswa Nurul Fikri kerjasama Dompet Dhuafa Singgalang. Sementara, Elli telah empat tahun berpisah dari suami. Ia hanya mengandalkan penghasilan lewat profesi ngojek yang ia lakoni.

Tapi Elli mengaku bahagia. Lewat kesederhanaan mereka, ia bangga dua anaknya memiliki kemauan keras untuk berjuang di bangku pendidikan. Terutama Yogi, si sulung yang selalu gigih dalam bersekolah.

Baca juga: Dompet Dhuafa Bangun Dapur Umum, PFA dan Rumah Sakit Lapangan untuk Korban Gempa

Sejak SD hingga lulus dari sekolah favorit SMAN 1 Padang, ia kerap mendapat beasiswa. Ranking 10 besar pun selalu di tangan. Tak sebatas prestasi akademik, Yogi juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.

"Alhamdulillah, penghasilan sehari-hari Rp40-60 ribu sehari, cukup untuk menghidupi kami bertiga. Yang penting dua anak saya harus selalu memiliki uang saku tiap berangkat sekolah," tutur Elli ketika mengajukan permohonan ke Graha Kemandirian Dompet Dhuafa Singgalang, Rabu (13/5/2015).

Elli Sempat terfikir, untuk menjual rumah warisan keluarga yang menjadi tempat mereka berteduh, demi kelangsungan pendidikan Yogi. Tapi Elli sadar, keputusan itu tidak bijaksana. Ia tak ingin kelak anak-anaknya tak memiliki rumah untuk mereka pulang.

Menanggapi permohonan ini, Bendahara Dompet Dhuafa Singgalang, Fera Zora, menyikapi rujukan Elli dengan cepat. Fera meminta Elli segera mempersiapkan syarat kelengkapan dokumen Yogi.

Baca juga: Kerjasama dengan Wardah dan Dompet Dhuafa: FLP Sumbar Salurkan Paket Berbuka di Rimbo Data Bandar Buat

"Anak beprestasi seperti Yogi layak diperjuangkan. Kami telah mengenal Yogi sebelumnya, karena dalam kerjasama dengan beasiswa Bimbel Nurul Fikri, Yogi juga menunjukkan prestasinya di sana," tutur Fera.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: