Seri Diskusi #2 Jelang Kongres V IKA Unand: Sistem Suara Terbanyak Picu Korupsi Terus Bertahan di Legislatif

Sabtu, 21 Mei 2016, 23:40 WIB | Wisata | Nasional
Seri Diskusi #2 Jelang Kongres V IKA Unand: Sistem Suara Terbanyak Picu Korupsi Terus...
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah melontarkan wacana pembiayaan kampanye ditanggung pemerintah, untuk menghilangkan tindakan korupsi anggota DPR pada seri dikusi jelang Temu Alumni dan Kongres V Ikatan Alumni Unand, Jumat (20/5/2016). (istimewa)

Hal senada disampaikan Taslim, transaksi uang dalam berpolitik tidak bisa dipungkiri. "Kalau untuk saya pribadi, saya membantah membayar partai untuk maju," ujarnya.

Transaksi politik untuk membeli suara atau memanipulasi data, diakui Taslim, terjadi di daerah-daerah terpencil. Ia yakin, di daerah terpencil, minat orang untuk memilih kecil karena tidak begitu merasakan dampak dari pemilihan tersebut.

"Tapi kenapa partisipasi pemilih di kampung-kampung itu tinggi, karena diyakini di kampung tersebut ada transaksi uangnya," kata dia.

Baca juga: Baliho Alumni Unand Dukung Mahyeldi Curi Perhatian Publik

Sementara, menurut Alex Indra Lukman, setelah penentuan pemenang berdasarkan suara terbanyak, maka persaingan sesama caleg dalam satu adalah untuk mendapatkan suara sebanyak-banyak mungkin. Saat itulah, segala cara dimainkan oleh sebagian calon. Bagi calon yang memiliki uang yang lebih banyak, mereka mau saja membeli suara asal bisa lolos.

"Ini adalah sistem yang kita bangun, transisional tidak bisa dipungkiri. Tapi, jika kita memercayai sistem demokrasi ini, maka keberadaan partai tetap harus dipertahankan," ujarnya. (kyo)

Halaman:
1 2
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI